METROPOLITAN - Rencana penerapan program ganjil genap di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, terus menuai pro-kontra di seluruh elemen masyarakat. Tak hanya itu, perencanaan sistem ganjil genap harus dikaji terlebih dulu dengan dibantu tenaga ahli. Apalagi, program yang digagas aparat kepolisian itu ternyata belum diketahui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama, mengatakan, sistem ganjil genap belum bisa diberlakukan di jalur Puncak karena masih menunggu kajian Tenaga Ahli (TA). “Perlu kajian dari ahli yang membidangi hal itu, seperti bidang transportasi dan sebagainya. Ganjil genap pun harus dilihat dari segala proyeksi yang ada, termasuk di Puncak,” kata Hasby saat ditemui Metropolitan, beberapa waktu lalu.
Ia mengakui saat ini pihaknya hanya bisa mengutamakan jalan untuk pengendara. Di antaranya seperti jalur alternatif yang biasa dilintasi pengendara ke Cianjur dari arah Jakarta.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pembangunan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor, Ajat Rohmat Jatnika, mengungkapkan, penerapan sistem ganjil genap hingga saat ini belum dibahas Pemkab Bogor.
“Secara spesifik ganjil genap belum dibahas teknis. Tapi, kami berharap minggu depan seluruh elemen, seperti komite perencanaan bidang transportasi dengan Polres Bogor, Dishub Kabupaten Bogor, Dishub Jabar dan BPTJ serta unsur terkait bisa membahas program ini,” pungkasnya.(mul/b/yok/py)