Senin, 22 Desember 2025

Oktober Bencana Melanda

- Rabu, 17 Oktober 2018 | 08:07 WIB

METROPOLITAN - Cuaca ekstrem disertai bencana longsor hingga banjir mulai mengintai masyarakat Bumi Tegar Beriman. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor telah memprakirakan cuaca ekstrem tiga bulan ke depan, yakni Oktober, November dan Desember 2018.

Angin puting beliung di­sertai hujan es dan terjangan longsor terjadi di Kampung Babakan, RT 01/08, Desa Ci­bunian, Kecamatan Pamijahan, sekitar pukul 03:00 WIB dini hari. Hujan batu es disertai angin kencang hingga jutaan material kubik tanah pun menghancurkan rumah Boih (56).

Kasi Kedaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Firdaus, mengatakan, longsor terjadi karena kontur tanah labil disertai hujan lebat semalaman di wilayah terse­but. “Selain rumah, sawah hingga kandang ayam di bela­kang rumah Boih juga hancur,” katanya saat ditemui Metro­politan di lokasi bencana, kemarin.

Menurut Firdaus, ada lima anggota keluarga Boih yang saat ini mengungsi di salah satu rumah kerabat terdekat­nya. Ditanya soal daerah mana saja yang saat ini rawan longsor, Firdaus masih mela­kukan asismen. Ia hanya mengimbau masyarakat Ka­bupaten Bogor di daerah pe­gunungan maupun perbuki­tan selalu waspada saat hujan turun dengan intensitas tinggi tiga bulan ke depan.

Sekcam Pamijahan, Dedi, mengungkapkan, sebelumnya pada Minggu (14/10) telah terjadi angin puting beliung di Desa Cimayang. Beruntung, tidak ada korban jiwa. Untuk itu, ia meminta masyarakat di wilayah rawan longsor selalu waspada.

“Buat masy­arakat di Desa Cibunian dan Gunungsari, kalau hujan de­ras segera mengungsi ke tem­pat aman,” tuturnya. Dedi pun menginstruksikan kepala desa (kades) yang wilayahnya terkena bencana segera men­data kerusakan apa saja yang diderita masyarakat.

Terpisah, Kepala Bidang Ke­daruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Su­mardi, langsung memerinta­hkan jajarannya untuk terjun ke lapangan. ”Anggota kami sedang melakukan evakuasi di lokasi untuk penanganan lebih lanjut,” katanya singkat.

Sebelumnya, Kasi Data dan Informasi BMKG Klimatologi Dramaga Bogor, Hadi Saputra, mengatakan, pada cuaca ekst­rem itu wilayah Bogor berpo­tensi terjadi puting-beliung disertai hujan es. ”Prediksi cuaca ekstrem itu akhir Oktober. Cuaca itu berpotensi angin puting-beliung disertai hujan es. Nanti kami akan berikan peringatan dini,” ujarnya.

Hadi juga mengimbau ma­syarakat tetap waspada ter­hadap perubahan cuaca ter­sebut. Puncak musim hujan sesuai hasil perhitungan akan jatuh pada Januari hingga Febuari 2019. “Cuaca ekstrem itu dipicu awan Cumolo Nim­bus, sehingga bisa menyebab­kan hujan ekstrem, angin puting beliung dan hujan es,” katanya.

Beberapa wilayah yang per­nah diterjang hujan es, yakni Leuwiliang, Parungpanjang dan Cileungsi. Hampir di se­mua wilayah, potensi hujan es bakal terjadi. “Di semua wilayah Bogor punya potensi yang sama,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Ar­mansyah. Menurut dia, ada 21 kecamatan di Tegar Beriman yang tersebar di bagian barat, selatan dan timur yang rawan longsor.

”Kalau di barat yakni Jasinga, Cigudeg, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan dan Tenjolaya. Lalu di selatan meliputi Tam­ansari, Ciomas, Cijeruk, Ci­gombong, Caringin, Mega­mendung dan Cisarua. Timur meliputi Jonggol, Sukamakmur dan Tanjungsari,” paparnya.

Dede menambahkan, ada tiga faktor penyebab terjadi­nya longsor. Pertama, geo­logi, morfologi dan tata guna lahan ditambah faktor pe­micu yakni hujan. Daerah bebatuan yang mengandung lempung saat hujan biasanya menyebabkan jalanan licin dan mudah tergelincir. “Fak­tor morfologi adalah bentuk permukaan wilayahnya lereng. Ketiga adalah tata guna lahan yang tidak sesuai keharusan,’’ katanya.

Untuk tata guna lahan, De­de mengaku belum menda­patkan dukungan penuh dari Pemkab Bogor. Sebab, sampai saat ini sangat banyak bangunan komersil berdiri di lahan yang tidak semestinya. “Jadi, saat ini prabencana atau pencegahan yang terus kita dorong. Sebab, ini merupakan langkah untuk meminimali­sasi terjadinya bencana,” tu­turnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X