METROPOLITAN - Menyambut Hari Museum Nasional, ribuan pelari memeriahkan Balai Kirti Run 2018 yang dicetus Direktorat Kesenian dan Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kerja sama dengan Bogor Runner, akhir pekan lalu. Tidak sekadar berolahraga, para pelari diajak melestarikan sejarah bangsa yang tertuang di berbagai museum, termasuk Museum Kepresidenan Balai Kirti.
Ketua Panitia Balai Kirti Run 2018, Amurwani Dwi Lestariningsih, mengatakan, Balai Kirti Run 2018 juga sebagai ‘kado’ empat tahun diresmikannya Museum Balai Kirti di kawasan Istana Bogor ini. Para pelari menempuh jarak lima kilometer, mulai dari pintu masuk museum hingga lapangan Kebun Raya Bogor (KRB).
Tahun ini, sambung dia, mengangkat tema ‘Kita Untuk Museum’ sambil mengajak masyarakat, khususnya pecinta olahraga lari agar melestarikan sejarah bangsa dengan mengenal sejumlah museum, khususnya di Bogor. ”Lari nggak hanya di trek lari. Dari museum juga bisa. Jadi, olahraga sekaligus mengenal sejarah bangsa, agar terus tumbuh rasa cinta tanah air, itu yang harus ditanamkan,” katanya kepada awak media, akhir pekan lalu.
Wanita yang juga Kepala Museum Kepresidenan Balai Kirti itu berharap, makin banyak para pecinta lari, khususnya generasi muda, juga makin sering mengunjungi museum. Sembari terus menggali berbagai kegiatan kekinian yang bisa kerja sama atau melibatkan museum yang mulai ditinggalkan peminat. “Agar sejarah terus diingat sebagai wujud menghargai para pahlawan,” ucap Amur sapaan karibnya.
Di antara para pelari, terlihat istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Tri Suswati, didampingi Ketua Bhayangkari Bogor Kota Ilik Ulung Sampurna Jaya serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang berlari hingga garis finis. (ryn/b/yok/py)