METROPOLITAN - Sejak Juli 2018, warga Bogor tak bisa menikmati rumput Lapangan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, karena tengah diperbaiki di bagian jogging track atau trek lari. Setelah tiga bulan, proyek mengubah material dari batu gravel menjadi karet sintetis itu pun segera rampung. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membuka secara resmi, Sabtu (27/10). Meski begitu, proyek tersebut rupanya menguak fakta mencengangkan.
Untuk mempercantik trek lari sepanjang 343,1 meter itu, Pemkot Bogor rela mengucurkan uang rakyat dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 sebesar Rp2,26 miliar. Jumlah itu sangat jomplang bila dibandingkan dana pemeliharaan kawasan Taman Sempur setiap tahunnya. Pada 2018 saja, anggaran pemeliharaan yang dikeluarkan sebesar Rp200 juta. Artinya, dana yang dikeluarkan 11 kali lipat dibanding dana pemeliharaan kawasan Taman Sempur satu tahun.
Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Agus Gunawan, berdalih perbedaan itu terjadi karena proyek trek lari bukan masuk pada pos pemeliharaan, tapi pada pekerjaan peningkatan kualitas material. Sehingga pos anggaran yang digunakan pun berbeda.
“Pekerjaannya itu pemasangan material baru, karet sintetis yang lebih aman, Ethylene Prophylene Diene Konomer (EPDM) berwarna biru. Kalau pemeliharaan Taman Sempur memang beda sendiri, batasnya itu Rp200 juta setahun,” kata Agus kepada Metropolitan, kemarin.
Agus menambahkan, uang pemeliharaan itu digunakan untuk berbagai fasilitas umum di kawasan Taman Sempur, mulai dari Lapangan Sempur, Taman Ekspresi hingga Taman Kaulinan. Apalagi, rumput di tengah lapangan membutuhkan pemeliharaan ekstra, karena berbeda kualitas dibandingkan rumput biasa.
“Rumput asli jenis bermuda yang ditanam, dirawat, tumbuh dan hidup layaknya makhluk hidup. Itu jenis tekstur terbaik, dengan media tanam di atas pasir laut dengan ketebalan sekitar 10 sentimeter,” jelasnya.
Untuk tahun anggaran 2019, pihaknya belum mau membeberkan dana yang digunakan bagi pemeliharaan kawasan Taman Sempur. Namun ia memperkirakan tak jauh dari kisaran Rp200 juta. “Pada 2017 di bawah itu, 2019 belum kelihatan berapa. Sedangkan untuk pekerjaan peningkatan kualitas ya baru tahun sekarang, 2017 dan 2019 sih tidak ada,” lanjutnya.
Lalu, untuk perbaikan trek lari, sambung Agus, meliputi perbaikan jalur drainase di sepanjang trek. Setelah mulai dikerjakan Juli, pekerjaan hampir 100 persen dan siap digunakan warga dan diresmikan. “Besok (hari ini, red) rampung 100 persen. Karet terpasang, lima trek yang dipasangi lines-nya juga tinggal dirapikan. Sesuai target lah, akhir Oktober beres,” terangnya.
Sementara itu, perbaikan Lapangan Taman Sempur mendapat sorotan. Sebab, ini akan menjadi taman termahal se-Kota Bogor. Baru saja awal 2017 diresmikan setelah menelan anggaran Rp2,2 miliar, tahun ini jogging track Lapangan Sempur direvitalisasi dengan anggaran Rp2,3 miliar.
Dengan dana pemeliharaan Rp200 juta, total dana yang dianggarkan untuk Taman Sempur mencapai Rp4,5 miliar, hanya dalam waktu dua tahun. Taman Sempur nantinya memiliki jogging track berstandar internasional. Nilai pagunya Rp2.383.076.590 dengan masa pengerjaan empat bulan. (ryn/d/yok/py)