METROPOLITAN - Plaza Balai Kota Bogor di Jalan Djuanda, Kecamatan Bogor Tengah, bakal mempunyai wajah baru. Lapangan dengan luas 150 meter persegi itu bakal makin cantik dengan pola bunga bangkai disertai lighting in ground yang diukir di atas dasar batu andesit. Kini pekerjaannya tengah dikebut dan ditargetkan selesai akhir November. Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Yadi Cahyadi, mengatakan, usai dilelang ulang pada pertengahan Agustus, proyek renovasi lapangan yang kerap digunakan upacara di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor itu sudah masuk pekerjaan sejak September. ”Lapangan Plaza ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak mendapat perbaikan. Ada yang rusak, licin dan silau,” terangnya. Mantan kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan  Pemukiman (Disperumkim) itu menambahkan, konsep perubahan tak sekadar mengubah materi lantai, tapi juga menyisipkan nilai seni sehingga enak dilihat. Renovasi pemasangan lantai yang biasanya monoton, diganti dengan konsep kumpulan batu andesit berpola bunga bangkai. “Awalnya bentuk kujang. Setelah proses, jadinya gambar bunga bangkai. Nilai seninya lebih kelihatan, khas Kota Bogor juga kan. Bunga khas di Kebun Raya Bogor (KRB). Proses perencanaan itu dua minggu sampai sebulan,” jelasnya. Selain itu,  sambung Yadi, batu full andesit terbaik dilengkapi lampu tanam di tiap garis corak, sehingga menyala pada malam hari dan terlihat pola bunga bangkai. Bentuk pola bakal terlihat dari atas dan dari jalan raya, karena kemiringan jalan dengan Plaza Balai Kota. Dia menambahkan, pekerjaan yang dikerjakan CV Sakala Swarna Saba itu menyasar  tulisan ‘Balai Kota Bogor’ di depan lapangan dan terlihat dari jalan raya. Di mana dinding dasar diganti batu andesit, sedangkan hurufnya diganti jadi bahan stainless. ”Termasuk pemasangan lighting-nya di tiap sudut agar tulisan terlihat bagus pada malam hari,” bebernya. Selain Plaza Balai Kota, proyek tersebut juga menyasar taman bermain di  sebelah plaza dan depan kantor Sekda Kota Bogor. Taman yang dibuat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) itu dipasangi alas  lantai rubber sintetis, setelah sebelumnya hanya beralaskan tanah sehingga cukup membahayakan anak-anak yang bermain. Taman tersebut tengah dipasangi materi dasar untuk menempelkan karet tersebut. ”Pakai rubber sintetis, jadi aman buat anak-anak kalau jatuh. Lalu ada tulisan ‘Taman Ramah Anak’ sebagai penanda di taman seluas 100 meter persegi itu,” paparnya. Yadi optimis pekerjaan dengan nilai kontrak hampir Rp1 miliar dan waktu pekerjaan 90 hari kalender itu bisa rampung tepat waktu. Bahkan bisa selesai sebelum waktu kontrak berakhir. “Nggak ada kendala berarti. Sisa kurang lebih 40 hari lagi. Kalau lihat progres, akhir November beres,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)