Senin, 22 Desember 2025

Ulang Tahun, KPJ Bogor Makin Eksis

- Kamis, 15 November 2018 | 08:56 WIB

METROPOLITAN – Beragam karya seni, mulai dari pertunjukan musik hingga berbagai lukisan dipamerkan dalam acara HUT ke-23 Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Bogor di gedung Kemuninggading, kemarin. Di usia yang semakin matang, komunitas dari beberapa kantung pengamen jalanan se-Kota Hujan itu semakin eksis dengan segudang kreativitas di bidang seni.

“Dulu dan sekarang itu kami tetap bernyanyi, mengamen. Tapi tentu berbeda cara ngamennya seperti apa. Dari kantong jalanan, ke tempat yang banyak orang mendengar, misalnya kami mengisi suara di Warung Berkah-nya Kodim. Itu yang kami galakkan terus,” kata Ketua KPJ Bogor, Sukmajaya, kemarin. Mang Tohir, sapaan akrabnya, menambahkan, di usia yang semakin matang, KPJ terus aktif menciptakan panggung-panggung sendiri, untuk mewadahi pelaku seni jalanan agar lebih terkoordinir. Sehingga, stigma buruk terhadap pekerja seni jalanan bisa luntur dengan sendirinya. “Kami ingin selalu bersinergi dengan siapa pun apalagi untuk kegiatan berkesenian. Masyarakat mungkin masih berpikiran negatif, namun KPJ secara bertahap terus berupaya sebaik mungkin, fokus untuk menjadi lebih baik. Insya Allah apa yang kita lakukan bermanfaat,” tuturnya. Siapa pun yang ingin bergabung, kata dia, KPJ membuka pintu selebar–lebarnya, tidak hanya di bidang seni musik, namun kesenian lainnya. Tidak hanya untuk di Kota Bogor, tapi juga luar kota. Selain itu, KPJ Bogor juga aktif mengisi kegiatan keagamaan. Mulai dari zikir bersama yang dipimpin salah satu ustadz hingga berziarah ke makam pemuka agama. “Tidak harus pintar melukis atau pintar bernyanyi, kesenian ini lebih luas. Seni makan dan seni bergaul juga ada. Anggota yang selama ini selalu bekerja sama dengan kami dengan rasa persaudaraan ada 30 orang. Tidak hanya dari jalanan, ada juga yang dari fakultas,” imbuh pria rambut gondrong itu. Sementara itu, budayawan Kota Bogor, Eman Sulaeman, mengapresiasi keberadaan KPJ yang punya tujuan baik. Selain mengarahkan pelaku seni jalanan untuk ‘naik kelas’, dari panggung jalanan ke berbagai kegiatan resmi, ada banyak kegiatan bermuatan reliji yang sering digalakan dalam berbagai kesempatan. “Saya kaget sudah sebesar ini. Makin hari makin matang, tentu seni tidak hanya yang populer, tapi harus melestarikan budaya Bogor yang sudah ada sejak dulu, dalam bentuk karya seni. KPJ bisa jadi agen menyampaikan budaya Sunda di Kota Bogor,” ucap Eman. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesenian pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Sri Erlina Nasution menuturkan, secara umum masih banyak yang harus diperhatikan dan dibina terhadap kelompok seni jalanan se-Kota Hujan. Terutama masalah ketertiban dan kedisiplinan. “Ini butuh waktu, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mereka yang biasa di jalanan, mau kami coba untuk mereka berkeseniannya lebih baik lagi. Nah KPJ ini menaungi berbagai kantung pengamen, jadi memudahkan kami jika harus bersinergi,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X