METROPOLITAN - Begitu masifnya peredaran berita-berita hoaks di media sosial akhir-akhir ini, menimbulkan gejolak yang menyulut keresahan di masyarakat. Hal ini pun membuat jajaran kepolisian harus mengambil sikap demi meredam dan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
Salah satu langkah yang diambil aparat kepolisian adalah dengan menggandeng masyarakat untuk menanamkan rasa persatuan dan kesatuan, demi menjaga NKRI agar tidak terpecah belah. SELAIN menggandeng masyarakat, tim Mabes Polri juga melibatkan kapolsek setempat dalam mendeklarasikan Pemilu aman tanpa hoaks dan ujar kebencian.
Kapolsek Megamendung AKP. Asep Darajat yang turut berpartisipasi saat Mabes Polri melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al Mustofawiyah, di Desa Sukakarya, Kecamatan Megamendung mengatakan, banyaknya berita hoax yang beredar di media sosial telah menjadi perhatian serius Polri. “ Selain sudah menimbulkan keresahan di masyarakat, berita hoaxs juga berdampak terhadap perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Asep saat ditemui Metropolitan, kemarin.
Ia mengaku, akan bertindak tegas bagi siapapun yang menyebarluaskan berita hoax, untuk dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan media sosial. Dalam deklarasi pemilu damai anti hoax, KH. Ibrahim Abdullah, SQ selaku Direktur Takkhasshush berharap, dengan adanya kunjungan dari Polri dalam sosialisasi pemilu damai dapat terwujud saat pelaksanaan pemilu pada 2019 nanti.
“Sebagai warga neraga Republik Indonesia, kami sangat menginginkan kalau persatuan dan kesatuan NKRI tidak terganggu dengan agenda politik nasional ini. Saya juga menegaskan kepada masyarakat harus waspada dengan berita berita hoax yang berseliweran di media sosial,” pungkasnya.(*/yok)