METROPOLITAN - Mangkrak satu tahun, pembangunan Masjid Baitul Faizin di Kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali dilanjutkan tahun ini. Proses renovasi yang mulai dikerjakan Oktober 2018 diketahui sempat dua kali gagal lelang pada tahun anggaran 2018.
Saat ini pengerjaan yang tengah digeber yakni bagian interior dan lanskap masjid. Sementara proyek bangunan utama masjid rampung akhir 2017.
Bupati Bogor, Nurhayanti, langsung meninjau salah satu pekerjaan yang tidak selesai di bawah kepemimpinannya. Ia ingin memastikan progres pembangunan yang sedang berjalan. ”Bangunan sudah selesai. Cuma interior dan lanskap yang belum,” katanya usai inspeksi mendadak (sidak) di Masjid Baitul Faidzin, kemarin.
Mantan sekretaris daerah (sekda) Kabupaten Bogor periode 2009-2013 itu pun mendesak kontraktor bisa menyelesaikannya tepat waktu, yakni sebelum akhir masa kontrak pada 26 Desember. ”Kalau bisa selesai tepat waktu ya. Semoga cuaca juga mendukung,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Yani Hassan, mengaku keteteran dalam mengerjakan dua proyek itu, karena sempat dua kali gagal lelang dan baru kembali Oktober lalu. Setelah melihat kondisi yang ada pasca-sidak bersama bupati kemarin, Yani pesimis pekejaan bisa selesai tepat waktu. “Melihat lanskap dengan tanah merah dan paving block masih berantakan, saya pesimis pekerjaan selesai tepat waktu,” katanya.
Meski begitu, dia meminta penyedia jasa tetap meningkatkan porsi pekerjaan, baik waktu dan tenaga pekerja. ”Itu mutlak. Kalau tidak selesai tepat waktu ya kena sanksi denda,” ujarnya.
Secara tersirat, dia tidak bisa memastikan kapan masjid yang pertama dibangun 90-an itu bisa digunakan warga Bumi Tegar Beriman. Saat pembangunan fisik utama selesai, sebetulnya warga bisa menggunakan masjid untuk beribadah. ”Sayangnya ditutup lagi, karena ada renovasi interior dan lanskap. Intinya, masyarakat bersabar dulu,” ujar Yani.
Sekadar diketahui, Masjid Baitul Faidzin yang mangkrak sejak 2016 masih tahap interior dan lanskap. Proyek interior dikerjakan PT Kolam Intan Prima dengan nilai kontrak Rp2,7 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018. Sementara rehabilitasi lanskap masjid dikerjakan CV Trinaya Bersinar dengan nilai kontrak Rp1,7 miliar. Keduanya ditarget rampung pada 26 Desember 2018. (ryn/c/yok/py)