METROPOLITAN – Keinginan Rumah Sakit Umum Daerah Kota (RSUD) Kota Bogor memiliki 300 ruang rawat inap kelas III tahun ini bakal terwujud. Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengelontorkan anggaran Bantuan Provinsi (Banprov)untuk pembangunan ruang rawat inap RSUD Kota Bogor senilai Rp31 miliar. Sekretaris Badan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor, Lia Kania Dewi mengungkapkan, bahwa RSUD Kota Bogor mendaKania Dewi mengungkapkan, patkan kucuran anggaran dari Pemerintah Provinsi Jabar senilai Rp 31 M. Bantuan Provinsi (Banprov) tersebut di peruntukan bagi pembangunan tahap dua ruang rawat inap RSUD Kota Bogor. ”Alokasinya sudah ada. Nanti Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dibuat oleh RSUD baru asistensi menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) setelah itu diakomodir dalam perwali perubahan penjabaran APBD 2019. Mudah-mudah di awal Februari sudah lelang,” ujarnya kepada Metropolitan. Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan Pengadaan Barang dan Jasa (Kabag Adbang PBJ Rahmat Hidayat menuturkan, jika melihat dari Detailed Engineering Design (DED), kebutuhan untuk pembangunan ruang rawat inap RSUD Kota Bogor sekitar Rp 103 M. Dengan adanya kucuran anggran dari APBD Kota Bogor senilai 72 M, masih belum mencukupi. ”Jika Pemrov Jabar membantu Rp 30 M di tambah dengan anggaran dari APBD Kota Bogor 72 M dengan total keseluruhan 103, pembangunan ruang rawat inap RSUD Kota Bogor bisa teralisasi,” ujar Rahmat. Menangapi hal tersebut, Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Dewi Basmala mengaku sangat bersyukur Pemrov Jabar sudah membantu anggaran pembangunan ruang rawat inap tahap dua. Sekarang ini prosesnya di Unit Layanan Pengadaan (ULP), sedangkan kewenangan rumah sakit hanya menyerahkan DED dan Rencana Angaran Biaya (RAB) ke ULP. Jika melihat DED, sambung Dewi, yang di usulkan untuk pembangunan RSUD Kota Bogor berlantai empat dengan kapasitas 300 tempat tidur membutuhkan anggran Rp103 M. “Kami berharap lelang berjalan lancar dan April sudah mulai pembangunan ruang rawat inap. Insa alloh di tahun 2020 ruang rawat inap sudah bisa di nikmati,”katanya. Setelah pembangunan ruang rawat inap tahap dua rampung, sambung Dewi. Di tahun 2020 baru melangkan ke pengajuan pembangunan ruang rawat jalan dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan tiga lantai. “Dengan di tambah ruang rawat inap, termasuk ruang rawat Jalan tentunya bisa menjawab keluhan masyrakat akan kurangnya rawat inap. Sehingga pasien tidak lagi harus menunggu di IGD,”tukasnya. (ads/c/mam)