METROPOLITAN –‘Satu dua.. satu dua’.. Derap langkah ratusan prajurit memasuki ruangan. Raut serius tapi antusias tak bisa lepas dari wajah pasukan dengan baret berwarna biru itu. Satu per satu, pimpinan mengecek perlengkapan prajurit serta perbekalannya. Itu lantaran dari 175 prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-P MONUSCO Kongo 2019 itu bakal diberangkatkan dalam misi perdamaian ke Negara Republik Demokratik Kongo pada 25 Januari. Tak hanya itu, mereka juga menyuarakan yel-yel untuk menambah semangat. Suasana riuh pun mencairkan suasana selepas pengecekan perlengkapan. Dalam persiapan terakhir itu, seluruh personel dicek kelengkapannya oleh pimpinan. Mulai dari kesiapan personal masing-masing prajurit, materil hingga sarana pendukung yang nanti digunakan di salah satu negara benua Afrika tersebut. “Sejauh ini sudah sesuai yang diharapkan sejak awal. Ada beberapa evaluasi yang tadi kami temukan, akan kami tindak lanjut agar lebih baik ke depannya,” kata asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Ganip Wasito, kepada Metropolitan, kemarin. Pasukan yang kali ini dikerahkan, sambung dia, bakal ditempatkan di negara Kongo, negara yang masih mengalami konflik. Apalagi, negara dengan ibu kota Kinshasa itu baru saja menyelesaikan tahapan pemilihan umum (pemilu). Sehingga diperkirakan masih ada ekses dari pesta demokrasi yang mengancam kedaulatan negara. “Persoalan itu kami siapkan sejak di sini untuk pemahaman situasi bagi prajurit. Ini kan misi perdamaian, menjaga stabilitas politik, melindungi anakanak dan warga sipil serta membantu perbaikan infrastruktur. Mereka akan bergabung dengan berbagai satgas berlainan negara,” paparnya. Di tempat yang sama, Komandan PMPP TNI, Brigjen Victor H Simatupang, menuturkan, pihaknya menekankan pada keamanan, kelengkapan materi dan personel serta memahami dan mengetahui kondisi di Kongo secara utuh agar tak terjadi kesalahan informasi. Mengingat berbagai persoalan yang tentu berbeda dengan kondisi dalam negeri. “Lalu, mereka dibekali kewaspadaan soal penyakit endemis di sana. Itu sangat penting karena bisa juga berpengaruh ke dalam negeri. Sehingga bisa bertugas dengan baik. Selain itu ya mereka dibekali pemahaman konstruksi dan tentu kami juga membawa misi lain, memperkenalkan budaya kita ke luar negeri,” pungkasnya. (ryn/b/mam/py)