Senin, 22 Desember 2025

Kementan dan Bulog Distribusikan 5.000 Ton Jagung

- Jumat, 25 Januari 2019 | 08:43 WIB

METROPOLITAN - Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Perum Bulog bergerak cepat mem­bantu peternak ayam di sentra produksi Jawa atas arahan menteri pertanian (mentan). Serah terima jagung tersebut dilaksanakan di Divre Bulog Surabaya pada Kamis (24/01) untuk distribusikan ke Jawa Barat 1.000 ton, Jawa Tengah 2.000 ton dan Jawa Timur 2.000 ton. Untuk Jawa Barat, beber­apa asosiasi peternak ayam mandiri (pinsar, PPUN, Kope­rasi Pertanian Karya Agrisatwa dan Koperasi Unggul Selaras) bakal mewakili penyerahan jagung ke peternak.

Dirjen Peternakan dan Kese­hatan Hewan, I Ketut Diar­mita, mewakili Kementan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan jagung bagi peter­nak mandiri sampai akhir Fe­bruari 2019 dengan harga Rp4.000 sebagai bukti kepedu­lian dan kehadiran pemerintah di tengah kesulitan yang di­hadapi peternak. “Kita berharap peternak bisa membeli jagung dari sentra-sentra produksi jagung yang diperkirakan mulai memasuki masa panen raya pada akhir Februari 2019,” kata I Ketut saat Konferensi Pers di Balai Pen­gujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Bo­gor, kemarin. Selanjutnya, pemerintah ber­harap harga jagung petani tidak jatuh saat panen raya. Di lain pihak, peternak juga masih mendapatkan harga yang wajar. Bulog Divre Jawa Barat, Agus Siswantoro, mengatakan, ban­tuan jagung ini untuk mem­bantu peternak mandiri mem­peroleh jagung dengan harga wajar untuk stabilisasi harga. “Bulog akan terus berusaha membantu peternak menda­patkan jagung dengan harga wajar dan stabil,” katanya. Lalu, Ketua PPUN atas nama peternak penerima bantuan, Hartono, menyampaikan te­rima kasih kepada mentan yang telah membantu peternak ke­cil untuk memperoleh jagung dengan harga sesuai acuan. Ketua Koperasi Unggul Sela­ras Bogor, Kadma Wijaya, juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang dengan sigap membantu meringankan beban peternak, terutama da­lam mengatasi kesulitan bahan baku jagung. Dengan bantuan pemerintah, peternak menda­patkan harga jagung yang wa­jar, sehingga dapat menurun­kan biaya produksi. Kemudian Sekjen Gopan (Ga­bungan Organisasi Peternak Ayam Nasional), Sugeng Wa­hyudi, menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan atas respons cepat yang diberikan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak mandiri. “Upaya ini belum 100 persen menyelesaikan masalah, tapi kepeduliannya ikut terlibat dalam mengatasi kebutuhan pakan peternak patut diapre­siasi. Kami berharap ini meru­pakan upaya awal dalam men­gatasi permasalahan yang di­hadapi peternak. Terkait pakan ayam, kami berharap ada kesinambungan agar keterse­diaan pakan sustainable,” tam­bahnya. Ia tak bisa langsung menerima jagung, tapi ini harus dikerja­samakan dengan pihak lain, dalam hal ini pabrik pakan ter­nak. Sebab, untuk peternak broi­ler (pedaging) jagungnya tidak dapat diolah sendiri, namun harus dikerjasamakan yang di­lengkapi perjanjian tertulis. Menurut dia, ini sangat ber­beda dengan pola pakan pada peternak layer (petelur). “Saya berharap Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat memfasilitasi untuk mere­komendasi keinginannya. Ini akan lebih mudah jika jagung bisa disediakan untuk partner­nya, yaitu pabrik pakan ternak dengan harga wajar,” tukasnya (ads/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X