METROPOLITAN - Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor kembali menunda eksekusi Blok F Pasar Kebonkembang hingga April 2019. Padahal, perusahaan pelat merah itu berencana memagar kawasan tersebut pada Minggu (27/1). Plt Direktur Utama PD PPJ, Hanafi, menuturkan, kebijakan menunda eksekusi ini merupakan arahan Muspida Kota Bogor dalam menjaga kondusivitas situasi Pileg dan Pilpres 2019. Meski begitu, PD PPJ telah mengambil langkah dengan menghentikan seluruh operasional Blok F. Di antaranya dengan tidak memungut service charge, tak menyediakan keamanan, tenaga kebersihan dan mencabut listrik di setiap selasar pasar. “Kami juga sudah berkoordnasi dengan PLN untuk mencabut seluruh jaringan listrik di Blok F,” kata Hanafi saat ditemui Metropolitan, kemarin. Menurut dia, penundaan eksekusi Blok F akan dimanfaatkan PD PPJ untuk kembali membuka keran komunikasi dengan pedagang yang selama ini sempat tersumbat. Intinya harus diintensifkan dulu komunikasi dengan semua pihak. “Kami akan matangkan perencanaan revitalisasi semaksimal mungkin demi menyamakan persepsi agar pembangunan berjalan mulus,” ujarnya. Terpisah, Ketua Paguyuban Pedagang Blok F, Suryanto, meminta pembangunan Blok F tidak dilaksanakan dulu sebelum dua poin permintaan pedagang dipenuhi. Poin pertama soal siteplan dan kedua soal TPS. ”Kami minta siteplan itu diubah dan disepakati bersama, yakni siteplan selandai-landainya. Soal TPS harus diselesaikan dulu , jangan seperti sekarang kalau hujan selalu kebanjiran. Gimana mau berjualan,” ucapnya. Suryanto dan pedagang lainnya juga meminta pembangunan revitalisasi dilaksanakan setelah selesai Idul Fitri tahun ini. Akan tetapi, jika dua poin permintaan pedagang ini disepakati PD PPJ, maka pedagang akan mempersilakan Blok F dibangun. “Intinya, dua poin itu terselesaikan. Jadi, pembangunan bisa dilaksanakan. Kalau tidak diakomodasi, maka tunda saja sampai Lebaran,” tukasnya.(ads/c/yok/py)