Senin, 22 Desember 2025

Polemik Harmoni, Sensus Bodong Berkeliaran

- Sabtu, 23 Februari 2019 | 07:55 WIB

METROPOLITAN – Perumahan Harmoni mengantongi izin dengan cara haram. Sejumlah oknum masyarakat yang bekerja untuk Pemerintah Desa (Pemdes) Gunungsari, Kecamatan Citeureup, menggencarkan kegiatan berbasis pendataan yang diduga bodong. Meski belum diketahui kebenaran program tersebut, warga merasakan sejumlah kejanggalan yang terjadi saat proses pendataan berlangsung. Salah satu warga Soleh mengaku, petugas sensus yang juga masyarakat di Gunungsari meminta foto sejumlah kartu identitas kepada warga tanpa alasan yang jelas. Itu merupakan satu diantara sekian kejanggalan yang terjadi saat proses pendataan berlangsung, disaat masyarakat RW02 menolak dan tidak pernah merasa menandatangani izin lingkungan terkait Perumahan Harmoni. Menurutnya, petugas yang melakukan pendataan juga tidak dibekali dengan surat tugas dari pihak desa. Tak bisa dipungkiri, izin lingkungan kepada warga sekitar atas pembangunan Perumahan Harmoni yang diduga mencatut tanda tangan warga, semakin membuat masyarakat di RW02 tidak percaya lagi dengan pemerintah desanya. “Mungkin saja itu buat bukti penguatan izin Harmoni, biar seolah-olah ada barang bukti dan izin dari warga berupa foto Kartu Keluarga (KK),” paparnya. Soleh mengaku, pasca mencuatnya maladmintrasi terkait izin Perumahan Harmoni di Desa Gunungsari, disejumlah media, intensitas program pendataan terhadap warga terus meningkat. “Pendataan yang dilakukan oknum masyarakat yang juga kami kenal itu masih warga sini dan dekat dengan orang desa, tapi kok tidak dilampiri dengan surat keterangan dari pemerintah desa. Ini kan aneh?,” cetusnya. Soleh beserta warga lainnya hingga kini sudah tidak percaya lagi dengan aparatur pemerintah di desannya sendiri. Terlebih pasca, beredarnya izin lisgong untuk perumahan Harmoni yang berlokasi disekitar tempat tinggalnya. “Saya jadi curiga dengan pemerintahan di lingkungan saya sendiri, buat apa minta foto KK warga segala,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Hendra Fermana hingga kini belum memberikan keterangan resminya terkait apa yang sudah terjadi. Bahkan beberapa kali Metropolitan mencoba menghubungi, dirinya seperti enggan memberikan tanggapan. Hingga berita ini diturunkan, ia masih bungkam. (ogi/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X