Senin, 22 Desember 2025

BPK segera Turun Tangan

- Senin, 25 Februari 2019 | 08:57 WIB

METROPOLITAN – Polemik yang menerpa proyek perbaikan Masjid Baitul Faizin di kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor belum juga surut. Mulai dari molornya proses pekerjaan dan anggapan bangunan lama lebih baik, berbuah dugaan adanya main mata antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan pengusaha. Parahnya, Bupati Bogor Ade Yasin terang-terangan menyatakan enggan meresmikan kembali pekerjaan yang menelan anggaran Rp26 miliar itu. Kepala Bidang Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Bambang Widadi sendiri mengklaim pekerjaan interior dan lanskap masjid telah rampung sejak masa perpanjangan berakhir pada 20 Februari lalu. Dimana saat ini, masuk dalam tahap pemeliharaan selama enam bulan kedepan. “Sudah beres (sejak masa perpanjangan selesai), kang. Sekarang sedang bersih-bersih dan beres-beres sampah saja,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Namun sayangnya, meskipun sudah selesai, masjid yang berada di pusat pemerintahan Bumi Tegar Beriman itu tidak serta merta bisa digunakan jamaah beribadah. Sebab, sambung dia, peralatan yang lazim digunakan di dalam mesjid, seperti sound system, mimbar, permadani, AC dan yang lainnya, belum terpasang. Selain itu, Bambang pun enggan menanggapi pernyataan bupati soal keengganannya meresmikan kembali masjid pasca-renovasi, yang disebut mengecewakan karena hasil bangunan yang jauh dari harapan orang nomor satu seKabupaten Bogor itu. “Penggunaannya ya nanti tergantung dari Bagian Kesra (Kesejahteraan Rakyat) dan Bagian Umum. Disana kan perlu dipersiapkan sound system, mimbar, permadani, AC dan mungkin yang lainnya. Karena semua itu diluar kegiatan kami sekarang,” paparnya. Sementara itu, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku kecewa dengan penyedia jasa pekerjaan masjid. Perencanaan yang kurang matang menjadi kelalaian yang fatal bagi Politisi Gerindra itu, yang belum menerima laporan progres pembangunan pasca-masa adendum. Bahkan, Iwan merasa perlu untuk memblack list pekerja yang terlihat kurang serius seperti itu. “Itu mah bukan black-list lagi, riweuh. Saya akan pelajari dulu itu, bentuknya, dimana kesalahannya,” kata Iwan. Belum lagi, sambung dia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan segera turun dan siap melakukan audit terhadap pembangunan Masjid Baitul Faizin. Sejak perencanaan hingga finishing. “Ini BPK mau turun. Kalau ada kesalahan, pasti keliatan,” ujarnya. Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin secara terang-terangan menyatakan, tidak menaruh minat untuk meresmikan kembali masjid di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor itu. Musababnya, adik kandung mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin itu merasa sangat tidak puas dengan hasil pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) itu. ”Kapan diresmikan? Nggak tahu ya, saya nggak berminat meresmikannya. Karena jujur saja, saya tidak puas dengan hasil pekerjaannya,” katanya saat ditemui Metropolitan di pendopo bupati, Cibinong, kemarin. AY, sapaan karibnya mempersilahkan jika memang Inspektorat akan melakukan audit terhadap proyek rumah Tuhan itu. Yang penting, penyedia jasa menyerahkan dan menyelesaikan pekerjaan perbaikan itu terlebih dahulu. ”Dorong Inspektorat? Itu sih teknis ya, tapi ya silahkan saja. Intinya serahkan dulu saja pekerjaannya,” tegasnya. Meski kecewa, dia pun tidak bisa serta merta merubah kembali pekerjaan karena secara aturan tidak boleh pekerjaan yang sama terus menerus dikerjakan. Dengan detail pekerjaan yang sama. ”Pembaharuan nggak boleh juga dalam satu tahun terusterusan dikerjakan. Nggak boleh anggarannya,” tutup AY. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X