METROPOLITAN – Mengusung tema ’Mewujudkan Pemilih Cerdas dalam Pemilu 2019’, Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik (HIMA-AP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda Bogor menggelar talkshow soal pemilu di kampus Unida, Selasa (12/3). Mahasiswa sebagai generasi milenial dituntut melek politik dan memilih pemimpin secara rasional hingga objektif demi kemajuan bangsa.
Dekan FISIP Unida, Denny Hernawan, mengatakan, talkshow dihelat agar kampus berpartisipasi secara langsung dalam menyosialisasikan pemilu serentak 2019 kepada segenap civitas akademika Unida, khususnya FISIP. ”Penting untuk partisipasi pemilu agar berperan dalam kemajuan bangsa. Makanya harus menjadi pemilih cerdas. Yakni, pemilih rasional yang menggunakan hak pilihnya secara objektif menggunakan akal sehat,” katanya. Sementara itu, Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Fisip Unida, Gotfridus Goris Seran, memaparkan, pemilu merupakan instrumen dimana pemilih menyatakan preferensi polistrumen dimana pemilih tiknya dengan memilih. Pemilih memberikan suara kepada peserta pemilu, parpol atau kandidat yang mereka percaya. “Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang memilih dengan cara menelusuri rekam jejak peserta pemilu, parpol atau kandidat sebagai referensi untuk memilih,” ucapnya. Pemilih cerdas juga mampu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang peserta pemilu sebagai patokan untuk memilih. ”Orang memilih biasanya karena ada pertimbangan sosiologis, psikologis, rasional-ekonomis, dan konvergensi di antara pertimbangan-pertimbangan tersebut. Makanya perilaku memilih atau voting behavior, kiranya sangat dinamis,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, Heri Setiawan, menyampaikan program dan tahapan penyelenggaraan pemilu serentak 2019, serta menyinggung tentang pemilih pemula. Pria yang akrab disapa Kang Heri ini juga menekankan rumitnya administrasi pemilu serentak. Di tempat yang sama, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor, Nautalua Apapyo, menyampaikan fungsi bawaslu sebagai unsur pengawasan. Bertugas menjaga agar pemilu tetap berintegritas. Pihaknya mengajak semua komponen masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk mengawal proses penyelenggaraan pemilu. ”Jika mahasiswa mengawal, saya yakin pemilu ini akan berjalan lancar, aman, dan sukses tanpa ekses. Peran mahasiswa sebagai pemilih cerdas, pemilih milenial,” pungkasnya. (ryn/c/yok)