Senin, 22 Desember 2025

Bima Awasi Khusus Proyek Rp101 M RSUD

- Sabtu, 27 April 2019 | 10:07 WIB

METROPOLITAN – Hingga akhir April, baru ada tiga pekerjaan fisik yang ditayangkan dilelang Bagian Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Kota Bogor. Yakni, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), pengadaan Pelican Crossing atau fasilitas penyeberangan modern dan mal pelayanan publik di Lippo Plaza Kebun Raya. Wali Kota Bogor, Bima Arya, menaruh perhatian khusus pada proses lelang pekerjaan RSUD Kota Bogor. Sebab, nilai pagu anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu mencapai Rp101 miliar yang menjadikan proyek tersebut sebagai pekerjaan yang menghabiskan anggaran paling besar dibandingkan pekerjaan fisik yang lain. Selain itu, pengalaman buruk pernah gagal lelangnya pekerjaan ini pada 2018, membuat orang nomor satu se-Kota Bogor itu meminta semua pihak mengawasi proses lelang pembangunan RS besutan Direktur Utama dr Dewi Basmala tersebut. ”Saya minta awasi khusus, berikan atensi khusus, jangan sampai lambat lagi programnya. Seperti tahun lalu jangan sampai gagal lelang lagi,” kata Bima saat ditemui Metropolitan di Balai Kota Bogor, kemarin. Meski begitu, pria 46 tahun itu mengaku tak akan melakukan intervensi lebih jauh terhadap proses lelang hingga pekerjaan. Tidak ada arahan khusus yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait atau pihak RS. ”Awasi khusus saja. Kita jaga, jangan sampai ada intervensi dari pihak mana pun. Saya nggak memberi arahan khusus, sesuai tupoksi saja Bagian Adalbang,” papar wakil ketua umum DPP PAN itu.

Berkaca pada pengalaman tahun lalu, sambung Bima, atensi dan pengawasan khusus terhadap proses lelang dianggap perlu. Siapa pun nanti yang terpilih menjadi pemenang pekerjaan Rp101 miliar ini harus penyedia jasa yang terpercaya dan bekerja sesuai spesifikasi yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). ”Memang tahun lalu gagal lelang, itu jadi pelajaran. Mau BUMN atau siapa pun harus yang sesuai spek-nya, TOR-nya, sesuai aturannya. Yang menang sesuai itu, ya kita akui,” ujar suami Yane Ardian itu. Sebelumnya, mendekati Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor baru melelangkan 42 paket pekerjaan dari 134 paket yang ditenderkan melalui Bagian Pengadaan Barang dan Kasar (PBJ) Kota Bogor. Dari jumlah itu, baru ada empat paket pekerjaan fisik yang ditayangkan di LPSE, yakni mal pelayanan publik di Lippo Kebun Raya Bogor (KRB), pembangunan gedung perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dan pembangunan fasilitas penyeberangan modern atau Pelican Road.

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kota Bogor, Henny Nurliani, mengatakan, ada beberapa pembangunan yang menelan biaya besar yang rencananya dikerjakan pada 2019 ini. Di antaranya pembangunan gedung perawatan RSUD Kota Bogor dengan pagu anggaran Rp101 miliar, proyek lanjutan Masjid Agung Rp16 miliar dan pembangunan pedestrian Jalan Suryakencana sebesar Rp15 miliar. Lalu, kolam retensi Cibuluh sebesar Rp10 miliar serta jaringan distribusi PDAM Spam Rp50 dan Rp14 miliar. ”Yang sudah tayang RSUD, mal pelayanan publik Lippo Mal KRB senilai Rp1,7 miliar dan Pelican Crossing,” kata Henny saat ditemui awak media. Mantan kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karier Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) itu juga menaruh perhatian lebih pada lelang sektor pekerjaan fisik lantaran pekerjaannya butuh waktu enam bulan, sehingga pertengahan tahun semestinya mulai berjalan. ”Artinya Juli lah mulai. Maka April sudah tender, Juni berkontrak. Sekarang kami sering jemput bola untuk menyosialisasikan pengajuan lelang kepada PPK di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X