Senin, 22 Desember 2025

Iwan Tagih Janji Gubernur DKI

- Kamis, 2 Mei 2019 | 11:13 WIB

Persoalan banjir di ibu kota Jakarta, nyata­nya selalu menyeret nama Bogor yang sering disalahkan sebagai wilayah hulu yang ditengarai ’mengirim air’ melalui Sungai Ciliwung.

MESKI begitu, perhatian yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Ja­karta kepada Kabupaten Bo­gor seakan setengah hati. Berbagai upaya masih mandek di tengah jalan. Seperti mis­alnya pembangunan waduk di Ciawi. Padahal, bantuan Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan kolam retensi di Kota Bogor tengah dalam proses lelang.

Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan, usulan bantuan untuk penataan pembangunan berbagai upaya penanganan banjir dari hulu Sungai Ciliwung ke ibu kota sudah dilayangkan. Namun belum ada kepastian jadwal kerja sama atau MoU penye­lesaian banjir dari tingkat hulu ini.

”Solusi bersama antara Pem­prov DKI Jakarta dengan Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Bogor belum ada. Komitmen­nya kita bagaimana, karena yang kami minta bantuan anggaran,” katanya saat dite­mui Metropolitan di kantor Dinas PUPR.

Salah satunya yang ia kelu­hkan yakni pembangunan bendungan Ciawi yang kini belum maksimal. Terlebih soal belum rampungnya pem­bebasan lahan di lokasi ter­sebut. ”Tugas pemkab memang menyosialisasikan dan mem­bantu penyelesaian pembe­basan lahan di Megamendung itu. Tapi sampai saat ini saya belum lihat progres-nya bisa selesai, baik pembebasan la­han ataupun pembangunan fisiknya,” ujar politisi Gerindra itu.

Pria berkacamata itu men­jelaskan, Pemkab Bogor sudah memberikan dorongan ke­pada Pemprov DKI Jakarta. Hanya saja, ia menyayangkan belum adanya komunikasi antara kedua daerah dalam persoalan lintas wilayah ini. ”Intinya, usulan mah ada. Beberapa usulan sudah resmi saya tandatangani, bantuan hibah permohonan ke DKI. Tinggal didorong komunika­sinya belum. Kita menunggu itu,” katanya.

Sekadar diketahui, area pembangunan bendungan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu mencakup empat desa, yakni Desa Gadog, De­sa Cipayung, Desa Sukakarya dan Desa Kopo. Ada 940 bidang lahan yang harus dibebaskan. Waduk itu nantinya menam­pung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung dengan vo­lume tampungan 6,45 juta meter per kubik serta bisa mereduksi banjir di bantaran sungai dan DKI Jakarta hing­ga 30 persen.

Kontrak pembangunan Ben­dungan Ciawi sendiri ditan­datangani pada 23 November 2016 antara Balai Besar Wi­layah Sungai Ciliwung Cisa­dane (BBWSCC) dengan kon­traktor PT Brantas Abipraya-Sacna KSO dengan nilai pe­kerjaan konstruksi Rp757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multi years). Hingga kini proyek fisik dilakukan berbarengan dengan proses pembebasan lahan dan ditarget rampung akhir 2019.(ryn/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X