Persoalan banjir di ibu kota Jakarta, nyatanya selalu menyeret nama Bogor yang sering disalahkan sebagai wilayah hulu yang ditengarai ’mengirim air’ melalui Sungai Ciliwung.
MESKI begitu, perhatian yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada Kabupaten Bogor seakan setengah hati. Berbagai upaya masih mandek di tengah jalan. Seperti misalnya pembangunan waduk di Ciawi. Padahal, bantuan Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan kolam retensi di Kota Bogor tengah dalam proses lelang.
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan, usulan bantuan untuk penataan pembangunan berbagai upaya penanganan banjir dari hulu Sungai Ciliwung ke ibu kota sudah dilayangkan. Namun belum ada kepastian jadwal kerja sama atau MoU penyelesaian banjir dari tingkat hulu ini.
”Solusi bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor belum ada. Komitmennya kita bagaimana, karena yang kami minta bantuan anggaran,” katanya saat ditemui Metropolitan di kantor Dinas PUPR.
Salah satunya yang ia keluhkan yakni pembangunan bendungan Ciawi yang kini belum maksimal. Terlebih soal belum rampungnya pembebasan lahan di lokasi tersebut. ”Tugas pemkab memang menyosialisasikan dan membantu penyelesaian pembebasan lahan di Megamendung itu. Tapi sampai saat ini saya belum lihat progres-nya bisa selesai, baik pembebasan lahan ataupun pembangunan fisiknya,” ujar politisi Gerindra itu.
Pria berkacamata itu menjelaskan, Pemkab Bogor sudah memberikan dorongan kepada Pemprov DKI Jakarta. Hanya saja, ia menyayangkan belum adanya komunikasi antara kedua daerah dalam persoalan lintas wilayah ini. ”Intinya, usulan mah ada. Beberapa usulan sudah resmi saya tandatangani, bantuan hibah permohonan ke DKI. Tinggal didorong komunikasinya belum. Kita menunggu itu,” katanya.
Sekadar diketahui, area pembangunan bendungan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu mencakup empat desa, yakni Desa Gadog, Desa Cipayung, Desa Sukakarya dan Desa Kopo. Ada 940 bidang lahan yang harus dibebaskan. Waduk itu nantinya menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,45 juta meter per kubik serta bisa mereduksi banjir di bantaran sungai dan DKI Jakarta hingga 30 persen.
Kontrak pembangunan Bendungan Ciawi sendiri ditandatangani pada 23 November 2016 antara Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dengan kontraktor PT Brantas Abipraya-Sacna KSO dengan nilai pekerjaan konstruksi Rp757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multi years). Hingga kini proyek fisik dilakukan berbarengan dengan proses pembebasan lahan dan ditarget rampung akhir 2019.(ryn/c/yok/py)