Tahun depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dipastikan bakal membangun tiga fasilitas gedung parkir yang tersebar di tiga titik. Hal ini merupakan buah dari kerja sama antara pemkot dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat.
WALI Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, Pasar Bogor merupakan salah satu titik proyeksi pembangunan gedung parkir yang konon bisa menampung seribu mobil. “Pak gubernur Jakarta sudah menyatakan minatnya untuk membantu membangun Parking Rate di Pasar Bogor. Kita juga secepat mungkin akan mengajukan dana pembangunannya,” kata Bima saat ditemui Metropolitan, kemarin.
Bukan hanya Pasar Bogor, sambung Bima, Parking Rate juga bakal dibangun di Kebun Raya Bogor yang bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Tepatnya di belakang Museum Zoologi, kami sudah berkoordinasi. Semoga tidak ada perubahan,” ungkapnya.
Tak hanya bekerja sama dengan pemprov, pemkot juga berencana bakal melibatkan pihak ketiga demi terlaksananya megaproyek pada 2020 tersebut. Sementara untuk titik lain akan dikerjasamakan dengan investor, seperti di Stasiun Bogor dan Terminal Bubulak. “Nanti akan ada kerja sama dengan investor mengenai proyek pembangunan Parking Rate ini,” bebernya.
Bima menjelaskan, rencana pembangunan Parking Rate ini bakal menggunakan anggaran dari pelbagai pihak. Mulai dari provinsi, Pemkot Bogor hingga investor. Ia memprediksi Parking Rate bakal dibangun pada 2020 dengan dana Rp300 miliar.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Heri Cahyadi, mengatakan, pihaknya sudah menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang mengatur aturan main mengenai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Sektor parkir merupakan salah satu sektor yang bisa kita jadikan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor. Maka dari itu, kami sedang merumuskan aturan tersebut,” ungkapnya.
Tak bisa dimungkiri, DPRD Kota Bogor sudah memberikan kontribusi cukup banyak mengenai PAD Kota Hujan. Tercatat, sejak 2015 PAD Kota Bogor hanya mencapai Rp400 miliar dalam setahun. Sementara pada 2018, PAD meningkat hampir Rp900 miliar. “Semoga jika perda tersebut sudah jadi bisa memberikan dampak positif, karena BUMD Perparkiran adalah sektor yang cukup menjanjikan,” pungkasnya. (ogi/c/yok/py)