Senin, 22 Desember 2025

Diduga Diracuni, Warga Ontrog PT GSS

- Jumat, 10 Mei 2019 | 14:55 WIB

METROPOLITAN – Belasan warga Gang Muhasan, Kampung Punggilis, RT 04/13, Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, berunjuk rasa di depan PT Guna Senaputra Sejahtera (GSS), kema­rin pagi. Aksi ini merupakan buah ke­kesalan warga yang menilai lingkungan­nya tercemar aktivitas pabrik.

Aroma tak sedap dan diduga beracun keluar dari cerobong pabrik sparepart tersebut. Hal ini langsung memantik amarah warga yang terus mengeluhkan sesak dan pusing setiap pabrik berope­rasi. Warga setempat, Kiki (26), menga­takan, setiap hari dirinya dan puluhan warga sekitar harus menghirup udara yang tercemar dan menimbulkan bau tak sedap. “Udara di sini jadi bau, sesak dan pusing kalau kita hirup,” katanya.

Menurut dia, pabrik tersebut mulai mengeluarkan bau tak sedap sejak enam bulan silam. Warga sudah mencoba ber­komunikasi dengan pemilik pabrik, namun hingga kini belum menemukan titik terang. “Kita sudah musyawarah dengan pemilik, tapi tidak ada respons dan tanggapan warga,” ujarnya.

Bahkan, sambung Kiki, pen­gurus warga baik RT maupun RW sempat membuat perjan­jian di atas materai yang be­risikan udara sekitar harus seperti semula dan tidak bo­leh tercemar limbah pemba­karan pabrik. “Kami buat surat perjanjian tapi dilanggar semua oleh pabrik. Kita sudah musyawarah hingga dua kali tidak ada titik temu. Bahkan, juru bicara pabrik pernah mendatangi warga dan tidak bisa mengambil keputusan,” bebernya.

Kiki berharap permasalahan ini segera terselesaikan lan­taran jalan kampung tepat di belakang pabrik merupakan satu-satunya akses warga ber­aktivitas sehari-hari. “Kami tidak kuat menghirup udara bau sepanjang hari,” pintanya.

Sementara itu, Lurah Ke­dunghalang, Rahman, mem­benarkan adanya bau tak sedap setiap kali PT GSS be­roperasi. Meski begitu, pi­haknya tak ingin terburu-buru membenarkan adanya pen­cemaran lingkungan, karena memerlukan kajian dari pihak terkait. “Kegiatan tadi pagi (kemarin, red) lebih pada mediasi awal. Hari ini kita akan bertemu pemilik pabrik untuk mencari solusi dan jalan kelu­arnya. Betul udaranya agak bau, tapi kami belum bisa pastikan apakah benar terce­mar atau tidak,” ujarnya.

Disinggung soal sanksi dari pemerintah setempat, Rahman mengaku tidak bisa memastikan lantaran kepu­tusan finalnya bakal berlangs­ung hari ini. “Kita kan belum tahu benar atau tidaknya tercemar, kan baru mau di­bahas. Jadi semua belum final,” katanya. Sementara itu, pengelola maupun pihak terkait di PT GSS belum bisa dimintai keterangan terkait demonstrasi warga saat wartawan koran ini ke lokasi.(ogi/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X