Senin, 22 Desember 2025

RP20 MILIAR DIGELONTORKAN DEMI BLOK F

- Senin, 10 Juni 2019 | 12:21 WIB

METROPOLITAN – Pasca-pemagaran Blok F di Pasar Anyar beberapa waktu lalu, pengembang revitalisasi pasar yakni KSO PT Mayasari Bakti, Rudi Ferdian, mengatakan, proses pembangunan diperki­rakan berlangsung akhir bulan ini. ”Alhamdulillah, pemaga­ran sudah selesai. Kami akan mulai pembangunan setelah dua hingga tiga minggu pasca­lebaran,” kata pria yang akrab disapa Rudi Bule itu.

Ia mengungkapkan, pasar rencananya memiliki daya ram­pung sekitar 800 kios untuk pedagang lama maupun calon penghuni baru. Tak bisa dimun­gkiri, setelah tiga tahun ter­tunda, revitalisasi gedung Blok F Pasar Kebonkembang di Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor, akhir­nya segera terealisasi. Ini mer­upakan buah dari kesepahaman antara pedagang dengan Pe­merintah Kota (Pemkot) Bogor.

Ketua Paguyuban Pasar Blok F, Edi Junaedi, menuturkan, bakal berlangsungnya revita­lisasi pasar berangkat dari kesepahaman antara Perusa­haan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) dengan pedagang. Ini yang membuat pedagang luluh dan menerima jika lapak lama miliknya disulap menjadi bangu­nan yang lebih baik. ”Permin­taan membuka siteplan, ukuran kios 12 meter, pedagang lama juga bebas memilih tempat sesuai peruntukannya bakal dipenuhi PD PPJ. Ini yang kami inginkan sejak tiga tahun lalu,” ungkapnya.

Selain itu, permintaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di depan Jalan Dewi Sartika akhirnya bisa dipenuhi dengan ukuran lebih manusiawi diban­dingkan TPS lama yang sudah ada di sisi antara Blok F dan Blok B. ”Ukurannya 2x2 meter, sesuai yang kami mau. Semo­ga titik temu ini terus terjaga. Jadi, tak ada yang merugikan pedagang. Tapi, prioritas tetap membangun gedung baru yang lebih layak,” katanya.

Sementara itu, Direktur Uta­ma PD PPJ Kota Bogor, Muzak­kir, mengatakan, sudah tak ada lagi penolakan dari pedagang lantaran ada kesepakatan yang terjalin di antara kedua pihak. Sehingga pengembang yang sudah ditetapkan sebagai pe­menang bisa langsung masuk dan memulai pekerjaan yang diawali dengan pemagaran. ”Intinya sudah tak ada lagi ge­sekan, sudah sepakat dengan pedagang setelah Lebaran kita mulai pembongkaran dan revitalisasi,” ujarnya.

Muzakkir menjelaskan, peno­lakan yang selama ini terjadi lantaran kurangnya komuni­kasi. ”Manajemen baru bisa komunikasi dengan baik dengan kami,” ujarnya. Sekadar diketa­hui, pembangunan pasar di Blok F menelan anggaran sekitar Rp15-20 miliar.(ogi/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X