Senin, 22 Desember 2025

Tak Mampu Kenali Pelaku

- Senin, 24 Juni 2019 | 12:16 WIB

166 hari sudah Andriana Yubelia Noven Cahya Rizki (18) meninggal dunia. Pelajar di salah satu SMK di Kota Bogor itu meregang nyawa di gang kecil nan menanjak dan tak jauh dari kontrakannya. Ratusan anak tangga itu menjadi saksi bisu pembunuhan pelajar cantik yang akrab disapa Noven, yang ternyata terekam kamera CCTV.

PEMBUNUHAN tersebut di­duga telah direncanakan dan terjadi Selasa sekitar pukul 15:55 WIB pada 8 Januari 2019. Pria berperawakan tinggi yang tere­kam CCTV itu diduga menjadi pelaku tunggal anak pertama dari dua bersaudara itu. Berba­gai cara dan strategi sudah dila­kukan aparat kepolisian. Bahkan, polisi telah menggandeng pa­sukan elite Amerika Serikat ya­kni Federal Bureau of Investiga­tion (FBI) dengan mendatangkan 28 saksi untuk dimintai kete­rangan.

Hingga kini, Korps Bhayang­kara Kota Hujan itu belum menemukan titik terang pela­ku pembunuhan terhadap Noven. Remaja putri itu tewas mengenaskan dengan luka di dada sebelah kiri usai dibunuh pria misterius di Jalan Riau, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, awal tahun lalu.

Kapolresta Bogor Kota, Kom­bespol Hendri Fiuser, menga­takan, pihaknya telah berko­ordinasi dengan Satuan Re­serse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota untuk kembali menelusuri bukti re­kaman Circuit Close Televison (CCTV) di lokasi kejadian yang telah dianalisis Tim FBI.

“Hasil koordinasi dengan FBI, mereka tak bisa memperbesar atau memperjelas gambar CCTV karena minimnya kua­litas gambar,” ujar Hendri saat ditemui wartawan koran ini usai menghadiri kegiatan ‘Bo­gor Berlari untuk Indonesia Damai’ di area Car Free Day, kemarin.

Meski begitu, pihaknya akan mencoba kembali berkoordi­nasi dengan Tim Gabungan antara Polresta, Polda maupun Reskrim dan Mabes untuk men­cari saksi-saksi. “Kepada masy­arakat kemungkinan jika menge­tahui ciri-ciri pelaku seperti apa, kami tak menutup kemungkinan menerima dan siap menampung informasi,” pintanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya, berkilah peng­embangan dari kasus ini masih terus dilakukan, namun pihaknya mengakui kesulitan mengiden­tifikasi pelaku, meski telah dise­bar sketsa wajahnya. “Kita sudah tahu cara dia berbuat, berapa orang pelakunya, alat yang di­gunakan. Hanya orang ini siapa? Kita kan sudah terbuka di media sosial, foto video sudah kita se­bar, tapi masyarakat tidak ada yang kenal,” pungkasnya. (cr1/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X