Senin, 22 Desember 2025

Dari 147 Paket, Baru 50 Proyek Beres Lelang

- Senin, 15 Juli 2019 | 14:21 WIB

METROPOLITAN – Sudah mema­suki pertengahan tahun, masih ada puluhan paket lelang yang belum disetorkan sejumlah Organisasi Pe­rangkat daerah (OPD) pada Bagian Pengadaan Barang Jasa (PBJ) Sekre­tariat Daerah (Setda) Kota Bogor.

Tercatat hingga Juli 2019, berkas le­lang yang telah diproses sebanyak 50 paket. Ini dari 147 paket yang seha­rusnya disetorkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa (PBJ), Henny Nurliani, mengatakan, ber­dasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dari seluruh SKPD, jumlah paket yang sudah masuk ke bagian PBJ sebanyak 83 paket.

“Dari jumlah itu, sekitar 50 paket sudah selesai tender atau seleksi, terdiri dari pe­kerjaan konstruksi, konsul­tasi, barang dan jasa lainnya. Sisanya, kurang lebih 33 paket tender masih dalam proses tender/seleksi,” ka­tanya.

Ia mencatat ada beberapa dinas yang belum mengaju­kan berkas untuk proses paket pekerjaannya. Di an­taranya Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sekretariat DPRD.

Bahkan, sambung dia, dari dinas tersebut ada be­berapa SKPD yang sama sekali belum memasukkan berkas pengajuan tender, yakni disdik dan dinkes. Se­dangkan sisanya ada berkas pengajuan yang mesti dila­kukan perbaikan-perbaikan sebelum masuk ke Bagian PBJ. “Disdik dan Dinkes sama sekali belum meny­ampaikan. Masih ada per­baikan-perbaikan sih kata­nya,” ungkap mantan Ke­pala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karir BK­PSDA itu.

Sedangkan untuk peker­jaan fisik, ada empat proyek strategis yang kini sudah masuk lelang namun belum ditentukan pemenang. Se­hingga pelaksanaan pun belum dilakukan, meskipun 2019 tinggal tersisa kurang lebih lima bulan lagi. Di an­taranya proyek pedestrian sebelah kiri Jalan Suryaken­cana, Jalan Jalak Harupat, lanjutan proyek Jalan MA Salmun dan Jalan Ir. H Dju­anda. Tak kurang dari Rp19,5 miliar, pemkot mesti mero­goh kocek untuk proyek-proyek itu.

”Rinciannya (lanjutan) Surken itu pagu-nya Rp15 miliar, Jalak Harupat itu Rp2,1 miliar, Jalan Djuanda pagu-nya Rp1,9 miliar, lalu proyek Jalan MA Salmun lanjutan itu anggarannya Rp500 juta,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi.

Ia menambahkan, berkas pengajuan proyek-proyek itu sudah masuk ke lelang dan tinggal menunggu pemenang. Walaupun waktu makin me­pet, Chusnul mengklaim pekerjaan bisa rampung sebelum 2019 berakhir ka­rena rata-rata pekerjaan menelan waktu sekitar 120 hari kerja atau 3-4 bulan. Proyek-proyek itu semua murni digarap dari APBD Kota Bogor 2019, karena ti­dak ada Dana Alokasi Khu­sus (DAK) untuk perbaikan trotoar untuk Kota Hujan di tahun ini. ”Murni APBD se­mua. Sudah proses lelang, entah proses apa atau ting­gal pemenang saja. Pada KAK (Kerangka Acuan Kerja)-nya segitu waktunya, tergantung volumenya,uangnya dan pemenangnya,” paparnya.

Namun, potensi mang­kraknya rencana pekerjaan dan gagal tender masih bisa terjadi lantaran saat ini ke­empat proyek itu masih da­lam proses evaluasi. Para penyedia jasa sendiri sudah melakukan penawaran nilai pekerjaan. ”Sedang proses, tahap evaluasi. Sudah me­masukkan penawaran. Bisa bulan depan pelaksanaan? Tergantung proses evaluasi lulus atau tidak,” ucap Ka­subbag Pengadaan Barang Jasa pada Unit Kegiatan Pengadaan Barang Jasa (UK­PBJ) Kota Bogor, Aryamehr Khomsa. (ryn/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X