METROPOLITAN - Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti kini mulai mengancam warga Kota Bogor. Dalam sepekan ada tiga warga dalam satu lingkungan yang menjadi korban, yakni tiga warga Kampung Gandok, RT 03/05 Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan. Ketua RT 03/05, M Cholil, mengatakan, tiga warganya yang terkena DBD yakni Onah (50), Novi (27) dan Zahran (8). Dua nama pertama diketahui sudah keluar dari rumah sakit (RS). Sedangkan Zahran masih dirawat di RS Juliana, Tajur. Perubahan cuaca dipertengahan tahun, disinyalir jadi penyebab tumbuh dan berkembangnya nyamuk belang-belang itu. Padahal, menurutnya kampung tempat ia tinggal tidak ada kolam atau penampungan air tak bergerak. ”Ada juga saluran air ngali. Kita sih ada curiga ke tempat kolam pengendapan air di lingkungan Seameo Biotrop, yang bersebelahan langsung dengan perkampungan,” katanya. Kecurigaan itu menurutnya bukan tanpa alasan. Sebab hal itu pernah terjadi dan warga sempat mengeluh soal potensi tumbuhnya jentik nyamuk di tempat itu. ”Sempat ada tindakan pencegahan. Tapi ini kejadian lagi,” ungkap Cholil. Terpisah, orang tua korban DBD Zahran, Wawan Kushermawan (36) membenarkan anaknya positif DBD dan baru saja masuk ke RS. ”Baru kemarin malam. Di kita ada juga air ngalir semua. Air irigasi. Ya semoga nggak ada lagi lah, seminggu saja ada tiga orang yang positif DBD,” terangnya. Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Lindawati mengaku bakal mengecek lokasi RS tempat dirawat pasien DBD. Sebab, hingga kini belum ada laporan kepada Dinkes terkait adanya pasien dari RS di Kota Bogor yang terjangkit DBD. ”Kalau sudah positif, pasti lapor ke kami. Segera kita cek,” tutupnya. (ryn/c/yok)