Senin, 22 Desember 2025

Dosen Unpad Ingatkan Literasi Internet

- Sabtu, 27 Juli 2019 | 10:41 WIB
BERBAGI ILMU: Dosen Komunikasi Universitas Padjajaran, Syauqy Lukman, memberikan pelatihan dalam Forum Bakohumas.
BERBAGI ILMU: Dosen Komunikasi Universitas Padjajaran, Syauqy Lukman, memberikan pelatihan dalam Forum Bakohumas.

METROPOLITAN – Saat ini teknologi semakin berkembang dan internet menjadi alat pa­ling penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, semua kalangan mengakses internet untuk keperluan masing-masing. Untuk itu, dibutuhkan literasi internet atau literasi digital agar bisa menyaring informasi dengan baik dan benar.

Hal ini ditekankan Dosen Komunikasi Universitas Pad­jajaran, Syauqy Lukman yang juga kepala Kantor Komuni­kasi Publik Universitas Pad­jajaran saat menjadi narasum­ber workshop ’Standarisasi Pengelolaan Media Sosial di lingkungan Pemerintah Kota Bogor’.

Kemudahan dalam mengak­ses internet, sambung dia, harus disertai kemampuan penggunanya untuk menya­ring informasi dengan baik dan benar. Sebab, internet tidak otomatis menyaring konten negatif. Internet juga bisa mengubah hidup, se­perti cara berkomunikasi, mencari informasi, berinter­aksi, berbelanja, mencari jodoh, menemukan nilai dan mencari kebenaran.

Berdasarkan data Januari 2019, dari 268,2 juta penduduk di Indonesia ada 355,5 juta orang atau 133 persen dari jumlah penduduk mengguna­kan gadget, pengguna internet aktif ada 150 juta orang dan pengguna media sosial aktif 150 juta orang. ”Manusia za­man sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan sosial media atau 8 jam lebih rata rata,” ujarnya.

Saat ini tantangannya adalah tsunami informasi. Sebab, siapa saja bisa jadi sumber dan melepas informasi ke jagat internet dan orang lain bisa mengambilnya. ”Per­soalannya saat ini masih ku­rangnya literasi internet ka­rena masih banyak berita yang tidak benar atau hoaks. Itu tidak baik jika konten itu ber­kaitan dengan kedinasan di pemerintahan. Jadi kecerda­san literasi itu penting,” tu­turnya.

Potensi media sosial bisa digunakan untuk mempubli­kasikan potensi kota, meny­ampaikan data dan infor­masi relevan, seperti info kemacetan lalu lintas di dishub, agenda imunisasi dari dinkes, PPDB dari Disdik.

Selain itu, akun sosial media dan website kedinasan bisa menjadi sumber informasi resmi yang terpercaya dan di­andalkan, bisa menjadi alter­natif komunikasi warga dengan kedinasan, meningkatkan kebanggaan stakeholder inter­nal kedinasan dan harapannya dengan warga. ”Jadi eksistensi di dunia maya itu sangat pen­ting bahkan bagi kedinasan,” tukasnya.(*/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X