METROPOLITAN – Lebih dari seminggu para pedagang Blok F Pasar Kebonkembang, Kecamatan Bogor Tengah, sudah keluar dari gedung dan mengisi Tempat Penampungan Sementara (TPS) lantaran pembongkaran gedung pusat tekstil terbesar Kota Bogor itu segera direvitalisasi.
Rupanya persoalan tak sampai di situ. Sebanyak 50 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang juga mencari nafkah di gedung Blok F kini terlantar karena tidak kebagian TPS yang disediakan Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ).
”Nggak muluk-muluk sih, PKL minta difasilitasi juga soal tempat jualan. PKL juga punya identitas kartu cokelat dari PD PPJ. Jadi nggak gini, kayak diusir-usir begitu,” kata salah seorang pedagang PKL Blok F, Eni, kepada awak media, kemarin.
Alhasil, pedagang yang sehari-hari berjualan pakaian dalam wanita itu harus menerima pil pahit lantaran tidak bisa setiap hari berdagang. Penyebabnya, lapak yang harus berdempet-dempet dan gantian dengan PKL lain karena minimnya tempat berjualan.
”Ya itu, saya jadinya ya hari ini jualan, lalu dua hari nggak jualan. Gitu aja, karena lahan terbatas. Padahal kita punya kartu cokelat tanda pedagang binaan dari PD Pasar. Yang kebagian cuma empat,” terangnya.
Persoalan ini, sambung Eni, sempat dikomunikasikan dengan pihak PD PPJ, namun jawabannya belum memuaskan pedagang dan belum ada solusi pasti. ”Bilangnya ’sedang diusahakan’. Itu sudah disampaikan sebelum pemindahan. Harap-harap cemas nunggu, itu saja,” papar Eni.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasional (Dirops) PD Pasar Pakuan Jaya, Deni Aribowo, menjelaskan, persoalan PKL Blok F yang tidak kebagian TPS sejak awal memang tidak ada alokasi prioritas untuk PKL Blok F. Sebab, TPS tersebut diprioritaskan untuk pedagang eksisting Blok F yang ada dalam gedung yang mempunyai kartu kuning dan terdaftar dalam PD Pasar.
”Sebetulnya nggak dialokasikan ke TPS. Dulu kalau (TPS) nggak diubah jadi dua meter sih mungkin cukup, tapi kan sekarang ukuran diubah. Jadi nggak masuk. Hanya sebagian PKL yang terakomodasi,” ungkapnya.
Meski begitu, PD PPJ bersama Dinas Koperasi dan UMKM tengah merapikan beberapa bagian di Jalan Nyi Raja Permas yang diproyeksikan untuk PKL di Jalan Dewi Sartika. Dari data UMKM, kurang lebih ada 240-an pedagang yang akan direlokasi.
”Sisanya yang nggak kebagian TPS, mudah-mudaham kalau di Nyi Raja permas ada sisa, ya di situ. Kan sudah diukur dan sedang proses pembuatan. Ranahnya itu bukan kita, tapi di UMKM,” tukas Deni. (ryn/c/yok/py)