METROPOLITAN – Sebanyak 240 Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang kawasan Taman Topi (Tato) hingga Masjid Agung kembali ditertibkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Penertiban tersebut diambil sebagai langkah revitalisasi Plaza Taman Topi 2020.
“Mulai hari ini secara bertahap semua PKL dari depan Taman Topi sampai Masjid Agung kita relokasi,” terang Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, saat ditemui wartawan koran ini, kemarin.
Ia menjelaskan, PKL di Jalan Dewi Sartika, Sawojajar, MA Salmun hingga Jalan Mayor Oking bakal direlokasi ke tempat yang sudah disediakan. “Semua kami lakukan bertahap. Tahap pertama, kedua dan ketiga,” ujarnya.
Relokasi PKL ke Nyi Raja Permas, Jalan Pamada hingga memasukkan pedagang ke dalam pasar menggunakan dana bantuan CSR. Semua itu demi mengurangi kesemerawutan pasar tradisional. “Selain relokasi, ada juga sejumlah PKL yang akan kita berikan biaya melalui KUR untuk dimasukkan dalam pasar,” bebernya.
Dedie menargetkan relokasi PKL harus sudah selesai tahun ini. Sebab, pada 2020 proses pembangunan alun-alun bakal dilaksanakan. “Intinya, kami melakukan semuanya bertahap. Tahun ini harus sudah selesai, karena tahun depan Taman Topi segera dibongkar. Pada hakikatnya ini merupakan serangkaian proses penertiban sekaligus pembangunan agar Kota Bogor lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bogor, Anas S Rasmana, mengungkapkan, pihaknya siap menggelontorkan dana sebesar Rp3 juta untuk setiap PKL yang mengikuti program ini. “Nanti PKL yang terdaftar akan coba kita bina dengan dana KUR,” katanya.
Anas menuturkan, sekitar 1.300 PKL tersebar di Jalan MA Salmun, Sawojajar hingga PKL Plaza Dewi Sartika yang ikut dalam program relokasi bakal diberikan KUR yang diambil pemkot dari Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan di Kota Bogor.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, Heri Karnadi, menjelaskan, pascarelokasi pihaknya bakal menurunkan sejumlah petugas untuk melakukan pengamanan demi mencegah kemungkinan kedatangan PKL di kemudian hari.
“Setelah ditertibkan kita akan turunkan petugas untuk mengawasi. Jangan sampai setelah direlokasi PKL datang lagi,” tegasnya. (ogi/c/yok/py)