METROPOLITAN – Masyarakat RW 05, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, masih memanfaatkan air di selokan kecil dari Sungai Cibeureum. Sayang seribu sayang, kondisi aliran sungai dipenuhi sampah rumah tangga yang berwarna hitam pekat.
Seorang warga RT 01/05, Kelurahan Mulyaharja, Ruli, mengatakan, sampah menumpuk sejak dua bulan terakhir. Sejak musim kemarau sampah semakin menumpuk.“Kalau warga sini setiap hari selalu mengambil sampah setiap pagi di sungai itu. Tapi, masih ada saja warga yang nggak ikut kolektif dan buang sampahnya di situ,” kesalnya.
Ruli menjelaskan, aliran air ini berjarak 500M dari Sungai Cibeureum dan biasa dimanfaatkan warga untuk mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Mulyaharja, Sugandi, mengaku sedang berusaha menormalisasikan dua aliran sungai di Kelurahan Mulyaharja, yakni Sungai Cipinaggading dan Cibeureum. “Kami sudah meminta masyarakat melalui ketua RT dan RW melaksanakan kerja bakti serentak di lokasi aliran sungai. Bahkan, pembersihan kedua aliran itu dipantau pak camat,” bebernya.
Sugandi mengatakan, kedua sungai ini merupakan perbatasan dengan Kabupaten Bogor. “Pemerintah kelurahan telah memiliki rencana berkoordinasi dengan Desa Kota Batu untuk memperbaiki sungai tersebut,” jelasnya.
Ia mengakui kelurahannya minim Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berjauhan dengan pemukiman warga. “Baru beberapa RW yang sudah ada TPS-nya, susah mendapatkan tempat untuk lokasi TPS. Bukan nggak mau membuatkan, hanya saja tak ada tempat yang tersedia,” tukasnya. (mg1/c/yok/py)