Senin, 22 Desember 2025

TTIC Obral Cabai Murah

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 10:30 WIB

METROPOLITAN - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menghadiri sekaligus membuka Operasi Pasar Cabai Jelang Hari Raya Idul Adha di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Jalan Tentara Pelajar Cimanggu, Jumat (9/8) pagi. Kegiatan ini merupakan upaya Kemen­terian Pertanian (Kemen­tan) melalui TTIC Badan Ketahanan Pangan (BKP) dalam melakukan stabili­sasi harga cabai.

Dari Kementan, turut hadir Kepala BKP Agung Hendriadi dan Sekretaris Badan Riwantoro. Semen­tara dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hadir dari dinas terkait dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Dedie menutur­kan, pada Juli in­flasi di Kota Bogor mencapai 0,9. Padahal, tahun lalu pada periode yang sama hanya 0,19. Meningkatnya angka inflasi ini akibat naiknya harga cabai dan bawang. "Melalui TTIC dan TTI, yang men­jual cabai dan komoditi lainnya dengan murah, diharapkan dapat menurunkan inflasi di Bogor. Ini adalah solusi konkret dan nyata,” ujarnya.­

Dengan hadirnya TTIC, ia mengapresiasi dan berterima kasih terhadap apa yang telah dilakukan BKP Kementan. ”Saya mengapresiasi kehadiran TTIC di Bogor. Melalui TTIC dan TTI yang tersebar di 87 lokasi di Bogor, selain memudahkan masyarakat membeli cabai, juga berkontribusi dalam pengendalian inflasi,” katanya.

Di lokasi yang sama, Ke­pala BKP, Agung Hendriadi, menambahkan, upaya Ke­mentan melalui TTIC BKP melakukan stabilisasi harga cabai terus dilakukan. Berba­gai aneka cabai yang dijual di TTIC Bogor berkisar Rp35.000 dan Rp40.000. Sedangkan di pasaran masih bertengger di angka Rp70 ribuan.

”Kalau kemarin kita lakukan gelar cabai murah di Jakarta, dan membagikan bibit cabai kepada masyarakat, hari ini bersama wakil wali kota Bogor, kami lakukan di TTIC Bogor. Melalui upaya ini, diharapkan kebutuhan masyarakat ter­penuhi dan harga cabai akan stabil kembali,” ungkap Agung.

Menurut Agung, TTIC mer­upakan instrumen strategis dalam intervensi komoditi harga pangan yang bergejolak. Antara lain dengan mengge­lar pangan murah berkualitas.

”Kami bisa menjual dengan harga murah karena dipasok dari petani. Kalau harga jatuh, kami turun tangan membeli dengan harga yang mengun­tungkan petani, sehingga petani tidak rugi. Jadi, petani untung, konsumen tersenyum,” katanya. (*/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X