Senin, 22 Desember 2025

Kemenpan-RB Pelototi Uji Coba MPP

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 10:13 WIB
SIDAK: Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB saat meninjau MPP yang dimiliki Pemkot Bogor di Lippo Plaza Keboen Raya, kemarin.
SIDAK: Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB saat meninjau MPP yang dimiliki Pemkot Bogor di Lippo Plaza Keboen Raya, kemarin.

METROPOLITAN - Mal Pe­layanan Publik (MPP) atau Graha Tiyasa yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di Lippo Keboen Raya, Kecamatan Bogor Tengah, saat ini tengah diujicobakan sebe­lum diresmikan akhir Agustus.

Tak kurang dari 145 pelayanan publik dari 14 instansi bisa di­nikmati masyarakat. Bukan hanya Pemkot Bogor dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), beberapa stan pelayanan in­stansi pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat pun bisa dilayani di MPP.

Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendaya­gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Diah Natalisa, mengatakan, kehadiran MPP harus sesuai amanah pelayanan publik No­mor 28 Tahun 2009, sejalan Nawacita Presiden Joko Wi­dodo bahwa negara harus ha­dir menjawab masalah di ma­syarakat. MPP dinilai sebagai bentuk kemudahan pelayanan bagi masyarakat dalam satu lokasi serta tak hanya layanan Pemkot Bogor dan BUMD, tapi juga pemerintah provinsi hingga kementerian. ”Berada di mal pula. Itu sesuatu yang unik dan baru,” katanya.

Ia berpesan agar upaya ini bisa maksimal dan komitmen dalam melayani masyarakat. Sebab, masyarakat lah yang nantinya menentukan berha­sil tidaknya kebijakan pemerin­tah daerah ini.

Selain itu, luasan MPP ini harus jadi perhatian karena semakin lama makin banyak orang yang datang. Meskipun kini ’kepastian’ layanan juga baik karena bisa mendaftar antrean via online, sehingga orang bisa memperkirakan kapan datang dan kapan sele­sai. Jadi, antrean tak terlalu jadi masalah.

”Tugas kita mengawasi ke­terbukaan pelayanan karena tetap kembali kepada manusia. Pelayanan itu butuh kompe­tensi dari pengguna IT. Yang ada di sini tetap harus menge­depankan keramahtamahan. Pesan saya bagaimana bisa mengedukasi kepada masy­arakat,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim, menga­kui MPP Kota Bogor merupa­kan layanan pertama di Jabar yang standarnya cukup tinggi. Pihaknya ingin menjadi role model bagi daerah lain.Kedua, pemkot sudah melakukan uji coba sejak 1 Agustus, sehingga terus mendengarkan sarana kritik dari Kemenpan RB dari apa yang diujicobakan.

”Intinya, kita siap diresmikan. Saya berharap pada 26 Agustus syukur-syukur presiden hadir untuk mengesahkan ini,” pung­kas mantan petinggi KPK itu. (ryn/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X