METROPOLITAN – Warga Gang Muhasan, Kampung Punggilis, RT 04/13, Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, kini bisa bernafas lega pasca-dibongkarnya salah satu mesin produksi milik PT Guna Senaputra Sejahtera (GSS).
Diduga, salah satu mesin produksi yang bergerak di bidang sparepart motor ini mencemari lingkungan dengan mengeluarkan aroma tak sedap. Bahkan, warga sekitar sempat melakukan aksi unjuk rasa meminta dihentikannya operasional pabrik pada 9 Mei 2019. Aksi ini berujung pada pertemuan antara manajemen pabrik dengan warga yang didampingi pemerintah setempat.
Lurah Kedunghalang, Rahman, mengakui beberapa waktu lalu warga di sekitar pabrik sempat mengadukan adanya aroma tak sedap yang keluar dari salah satu bangunan produksi milik PT GSS. Namun, ini sudah tak lagi terjadi lantaran manajemen telah menghentikan keluhan tentang produksi. ”Alhamdulillah, bau menyengat yang warga rasakan sudah tuntas,” katanya.
Setelah mendapatkan aduan warga sekitar, sambung Rahman, PT GSS langsung menghentikan produksi salah satu alatnya. ”Produksinya langsung dihentikan, selang ada aduan warga. Alatnya juga sudah dipindahkan ke pabrik lain. Jadi, sekarang warga tidak mencium bau tak sedap lagi,” bebernya.
Hal senada dikatakan Kiki, warga yang ada tepat di belakang pabrik PT GSS. Ia membenarkan bau tak sedap sudah tak lagi dirasakan warga sejak Mei. Warga juga merasa lega dan senang lantaran tak lagi menghirup aroma busuk yang keluar dari pabrik. “Sudah selesai, kami tidak mencium aroma bau lagi,” singkatnya.
Sementara itu, Humas PT GSS, Nurlela, mengaku belum bisa berkomentar mengenai ini. Apalagi, semua kebijakan yang berkaitan dengan produksi ada di pucuk pimpinan untuk berkomentar. ”Kami belum bisa kasih keterangan sekarang. Nanti Senin ke sini lagi, langsung bertemu bapak. Senin jam 9 pagi ya,” pungkasnya saat ditemui wartawan koran ini, kemarin.(ogi/c/yok/py)