Senin, 22 Desember 2025

Warga BCC Kena ‘Teror’ GPS

- Kamis, 26 September 2019 | 09:27 WIB

METROPOLITAN - Warga RT 10/14, Perumahan Bukit Cimanggu City (BCC), Kecamatan Tanahsareal, mengaku resah lantaran tiga bulan terakhir sering didatangi orang tak dikenal mencari alamat berdasarkan GPS di perumahan elite tersebut. Padahal, alamat dan nama yang dituju tidak ada di lingkungan itu. Ketua RT 10/14, Agung, menceritakan, keresahan bermula dari seringnya warga kedatangan tamu yang mencari orang dengan alamat tertentu, mengacu pada titik GPS yang diterima. Padahal pada titik itu tidak ada orang yang dimaksud. Yang bikin geger, orang tersebut berperawakan seperti aparat mencari orang yang terlibat bermacam kasus. “Ada yang mencari orang, katanya terlibat kasus penipuan ratusan juta. Lalu datang lagi orang yang berbeda katanya nyari orang yang tersangkut kasus otomotif, katanya penjahat seksual lah sampai katanya terlibat korupsi. Bahkan ada lagi yang datang mencari orang hilang. Orang-orang yang nyari itu juga jauh-jauh, ada yang katanya dari Jakarta, sampai ada yang dari Sulawesi,” bebernya. Hal itulah yang membuat warga bingung. Anehnya, nama dan alamat yang dituju tidak ada di lingkungan itu. Sementara titik GPS memang mengarah ke lokasi tersebut. Keanehan makin menjadi saat warga yang pernah meminta identitas orang ‘salah alamat’, mereka enggan menunjukkannya. ‘Korban’ salah alamat itu tidak cuma satu. Hampir empat sampai lima rumah yang paling sering didatangi. Bahkan jika dirunut setahun terakhir, tak kurang dari 30-an orang datang dengan berbagai kepentingan, namun salah orang dan alamat, membawa patokan titik GPS yang sama. “Mereka selalu bilang patokannya GPS ini. Yang datang seperti aparat perawakannya, yang sedang cari penjahat lah. Tapi kok salah terus gitu. Nama alamat nggak sama, hanya GPS. Ada beberapa kali seperti orang bisnis, cari orang, tapi selalu didampingi yang punya perawakan aparat lah. Akhirnya warga yang sering ditanya juga bingung, ini yang salah GPS-nya atau apa?” terangnya. Agung menambahkan, warga tidak terlalu memusingkan bila itu kesalahan dari GPS. Namun yang dikhawatirkan, hal tersebut jadi modus kejahatan baru dengan target RT 10/14 Perumahan BCC. Warga bukan diam, tapi bingung saat harus membuat laporan ke polisi. Sebab jika melihat kesalahan GPS, bukan mereka yang dirugikan, tapi para pencari orang itu. Namun kalau ini jadi modus kejahatan baru, tentu ini membuat warga khawatir. “Kalau salah GPS-nya mah nggak apa-apa sih. Tapi kan kita takut, kok banyak banget yang seperti itu. Nunjukin GPS yang sama, tapi salah alamat dan orang. Takutnya malah jadi korban pencurian, hipnotis atau apalah. Kalau terus dibiarkan. Rencananya sore ini (kemarin, red) kami akan lapor polisi,” paparnya. Sementara itu, warga sudah membuat Laporan Polisi (LP) dan mendatangi Mako Polresta Bogor Kota, Rabu sore. Ia berharap kepolisian bisa segera menindaklanjuti laporan mereka. Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Tanahsareal AKP Sarip Samsu mengatakan, pihaknya baru mengetahui informasi tentang adanya ‘teror’ yang meresahkan warganya itu. Ia pun bakal mengecek dan berkoordinasi dengan objek tersebut. “Koordinasi ke Pak RT dan RW atau pihak sekuriti dengan Bhabinkamtibmas kami,” pungkas mantan Wakasat Sabhara Polresta Bogor Kota itu. (ryn/b/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X