METROPOLITAN - Bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila 1 Oktober, sekitar 1000 masa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), yang berasal dari 25 kampus dan universitas se-Bogor Raya, berangkat menyambangi Ibu Kota Jakarta, untuk kembali menyuarakan keadilan di depan gedung DPR RI. Spanduk putih berukuran 5x2 meter, bertuliskan 'Tuntaskan Reformasi, Bogor Menggugat' dengan tinta merah bercampur hitam, dibentangkan masa aksi, tepat di parkiran pintu masuk Stasiun Bogor, yang menjadi titik kumpul dari ribuan mahasiswa Bogor, sedari pagi hingga siang hari kemarin. Ketua Aliansi BEM Bogor Raya, Abdul Mukhtar, mengatakan, rencana aksi unjuk ini merupakan buah dari penolakan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Revisi Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (RKUHP), hingga penolakan atas Rancangan Undang - undang (RUU) Pertanahan lantang disurakan demonstran belakangan ini. Tak hanya itu, pihaknya juga juga menuntut tindakan represif yang dilakukan oknum petugas kepolisian saat melakukan pengamanan di lokasi aksi unjuk rasa. Dirinya mengaku, titik kumpul masa aksi tak hanya di Stasiun Bogor semata. Seperti stasiun Terminal Baranangsiang, Stasiun Cilebut dan Bojonggede. Ia mengaku, ribuan mahasiswa Bogor ini tak hanya menggunakan kereta api sebagai sarana transportasinya menuju Jakarta. Banyak juga masa aksi yang menggunakan moda transportasi massal lainnya seperti bus. Nantinya ribuan masa aksi akan berkumpul di Jakarta, tepatnya di Gedung TVRI di Jalan Gerbang Pemuda, Nomor 8, Senayan Jakarta. "Ini adalah bentuk perlawanan masyarakat terhadap pemerintahan sebagai pembuat kebijakan. Kami akan terus menyuarakan ini, hingga keinginan rakyat dipenuhi oleh mereka para pemangku kebijakan. Aksi unjuk rasa ini bukanlah akhir, ini semua hanya awal dari perjuangan," tegasnya. Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol, Hendri Fiuser mengatakan, secara umum keberangkatan para mahasiswa se-Bogor Raya tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian. Pengawalan tersebut untuk mencegah, ulah pelajar yang nekat ikut pergi ke Jakarta seperti beberapa waktu lalu. Untuk menghalau masa aksi dari kalangan pelajar, sekitar 500 personel gabungan diterjunkan pihaknya. Ratusan petugas gabungan tersebut, di tempatkan di sejumlah titik tertentu. Seperti Stasiun Bogor, Terminal Baranangsiang, wilayah perbatasan seperti Ciawi, Tajur, Batu Tulis, Laladon, Dramaga dan sejumlah lokasi lainnya yang dinilai menjadi titik kumpul dan pertemuan para pelajar. “Keberangkatan mahasiswa juga tetap kami kawal. Takutnya ada para pelajar yang nekat ikut pergi aksi ke Jakarta. Itu saja intinya,” bebernya. Hendri mengaku akan terus melakukan upaya preventif serupa, untuk menghalau gelombang masa aksi ke Jakarta, lantaran seruan aksi kali ini menyasar kepada para pelajar, yang rata-rata masih di bawah umur berdasarkan aturan. Pihaknya juga akan menyiagakan sejumlah petugas, di lokasi perbatasan Kota Bogor dan titik rawan lainnya. “Pengamanan kami itu menyasar kepada pelajar karna mereka masih di bawah umur. Kalau mahasiswa sih tidak masalah. Keberangkatan mahasiswa juga aman terkendali,” tutupnya. (ogi/c/yok)