Senin, 22 Desember 2025

Mahasiswa Mati, Aktivis Demo Polisi

- Kamis, 3 Oktober 2019 | 11:00 WIB
AKSI: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Mako Polresta Bogor, Jalan Kapten Muslihat, kemarin.
AKSI: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Mako Polresta Bogor, Jalan Kapten Muslihat, kemarin.

METROPOLITAN - 'Polisi Duri Demokrasi'. Begitulah bunyi kalimat yang tertulis, pada spanduk putih berukuran 5x2 meter, yang dibawa puluhan masa aksi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor, di depan Mako Polresta Bogor, di Jalan Kapten Muslihat, Paledang, Bogor Tengah, kemarin sore. Kalimat yang ditulis menggunakan tinta merah dan hitam, digambarkan sebagai bentuk perlawanan dan matinya fungsi institusi kepolisian sebagai lembaga pengamanan dan perlindungan bagi masyarakat. Puluhan orator silih berganti menyampaikan aspirasinya. Tuntutan dan kritikan, lantang disuarakan para demonstran. Terlebih, pasca tindakan represif yang dilakukan sejumlah oknum kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu di sejumlah daerah di Indonesia. Kebebasan dalam menyampaikan pendapat dimuka umum, adalah satu dari sekian banyak ciri dari negara demokrasi. Bahkan hal ini juga sudah termaktub dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Dimana negara harus melindungi dan memberikan rasa aman, dalam setiap proses unjuk rasa berlangsung. "Tapi fakta di lapangan berbicara lain. Ini tentu sangat tidak sesuai dengan amanat Undang-Undang yang ada di negara Indonesia. Apalagi bangsa ini sebagai salah satu negara demokrasi," kata Ketua Cabang PMII Kota Bogor Muhammad Hamzah, kepada awak media, di sela-sala aksi unjuk rasa kemarin. Tak hanya korban luka. Korban jiwa juga terjadi di beberapa daerah. Seperti aksi demonstrasi di depan DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Randi yang merupakan salah satu anggota PMII Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, Kota Kendari, meregang nyawa usai tertembak timah panas yang dilayangkan oknum misterius unjuk rasa beberapa waktu lalu. "Kami menuntut kepada pihak terkait agar mengusut tuntas pelaku penembakan. Transparansi prosedur hukum yang katanya saat ini sedang ditempuh. Tindak tegas aparatur kepolisian yang bertindak represif. Hingga menuntut agar Polri bertindak sesuai aturan saat menjalankan tugas pengamanan aksi unjuk rasa," tegasnya. Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser enggan memberikan komentar apapun mengenai aksi dari puluhan aktivis PMII Kota Bogor. Bahkan saat dimintai keterangan, orang nomor satu pada jajaran kepolisian masih bungkam. Hingga berita ini diterbitkan Polresta Bogor Kota masih belum berikan pernyataan. (ogi/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X