Senin, 22 Desember 2025

Dapat Nota, Dewan Tanya Keseriusan Pemkab

- Senin, 4 November 2019 | 09:52 WIB

METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten Bogor, baru saja menyampaikan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2020. Dalam nota keuangan, Bupati Bogor, Ade Yasin, menyebutkan, APBD 2020 akan berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan daya saing perekonomian, meningkatkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

Untuk belanja daerah 2020 nanti, wanita yang akrab disapa AY itu menyampaikan usulan sebesar Rp6,9 triliun. Penyampaian nota keuangan dibarengi dengan penyerahan draft RAPBD 2020 yang diterima Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. Seusai menerima draf RAPBD, ia mengaku tercengang melihat anggaran yang dianggarkan untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kabupaten Bogor yang hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp23 miliar untuk sektor pariwisata.

“Pemkab Bogor itu mengusung program 'Bogor The City of Sport and Tourism. Ini kan leading sektor dari program bupati itu. Kalau cuma segini anggarannya, sektor mana ini yang mau dimajukan," ujarnya.

Ia mengaku, akan menggelar rapat internal untuk membahas lebih dalam soal draf RAPBD. Pembahasan akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama akan dilakukan ditingkat komisi yang akan berlangsung selama satu minggu. Lalu sesi kedua akan dilakukan ditingkat Badan Anggaran (Banggar) yang akan berlangsung pada pertengahan bulan November.

"Mungkin nanti akan kita komunikasikan dulu dengan SKPD terkait. Karena ini menyangkut program Bupati. Kita hanya melaksanakan fungsi kita dari sisi budgeting," jelasnya.

Sebelumnya, Ade Yasin menerangkan, untuk sektor pendapatan Kabupaten Bogor, akan dititik beratkan dari sektor pendapatan daerah. Ia menargetkan, total pendapatan daerah pada 2020 nanti sebesar Rp6,4 triliun yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp2,8 triliun dan dana perimbangan Rp2,3 triliun, serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp1,2 triliun.

“Dengan nilai PAD yang menjadi penyumbang terbesar dalam APBD 2020, ini menggambarkan, kemandirian kami dalam mendanai program pembangunan di daerah,” terangnya.

Untuk belanja daerah 2020 nanti, wanita yang akrab disapa AY itu menyampaikan usulan sebesar Rp6,9 triliun, yang terbagi dari dua komponen. Yaitu belanja tidak langsung sebesar Rp3,3 triliun yang rencananya dialokasikan untuk dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD), rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 5810 unit, Pilkades, bantuan operasional sekolah (BOS) daerah, pembangunan masjid, rehabilitasi pesantren dan pembangunan ruang kelas baru sekolah swasta dan rehabilitasi Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Sementara, untuk belanja langsung yang diusulkan oleh politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu sebesar Rp3,6 triliun. Yang akan berfokus pada pembangunan infrastruktur sekolah dan penambahan jalan di Kabupaten Bogor.

“Terkait defisit sebanyak Rp547 miliar, nantinya akan kita tutupi dari SILPA tahun ini,” pungkasnya.(dil/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X