Senin, 22 Desember 2025

Yuk, Kawal Tim Penyelesaian Kasus Mal Boxies

- Selasa, 5 November 2019 | 08:26 WIB

METROPOLITAN – Hampir sebulan tanpa ada kejelasan soal penyelesaian pasca-insiden jebolnya Tembok Penahan Tanah (TPT) proyek Mal Boxies 123, Jalan Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sampai harus membentuk tim khusus untuk menyelesaikan kasus dengan warga terdampak. Tim yang terdiri dari Muspika Bogor Timur beseta lurah, babinsa, bhabinkamtibmas hingga pengurus RW dan RT akan mengawal sampai pengembang atau kontraktor menyelesaikan persoalan dengan warga.

Hal itu diungkapkan Camat Bogor Timur Abdul Wahid, yang mengaku pihaknya diberi mandat oleh pimpinan untuk menyelesaikan kasus yang hampir merenggut nyawa warga terdampak itu. Tim penyelesaian dibentuk setelah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak, termasuk dari Boxies 123, pada akhir pekan lalu.

“Ada kesepakatan, kita kawal komitmen itu. Diantaranya pihak pengembang sepakat untuk mengganti semua kerugian yang dialami warga, disesuaikan dengan besar kecilnya kerugian yang dialami,” katanya kepada Metropolitan, kemarin (4/11) sore.

Selain itu, sambung dia, paling lambat pengembang mal Boxies siap mengganti kerugian kepada 12 kepala keluarga (kk) yang terdampak bencana serta memindahkan kembali masyarakat, yang mengajukan sendiri untuk hitungan kerugian masing-masing yang diajukan kepada tim perusahaan yang menangani penghitungan.

“Batas akhir ganti rugi untuk penyelesaian kepada 12 kk yang terdampak sampai 16 November mendatang. Masyarakat telah mengusulkan semua kerugian akibat bencana tersebut ke pihak Boxies. Nah Muspika Bogor Timur akan mengawal terus sampai permasalahan ini tuntas,” paparnya.

Mantan sekcam Bogor Tengah itu menambahkan, sejauh ini rumah yang terdampak sangat parah dan tidak bisa ditinggali langsung ada dua rumah. Nilainya pun diprediksi sangat besar, namun dijanjikan oleh pihak Boxies untuk diganti berupa uang dan pemilik akan membangun sendiri. Hal itu, kata Wahid, sesuai kesepakatan. Sedangkan besaran untuk yang lain berbeda karena sebagian besar terdampak banjir dan lumpur saja, rusak beberapa bagian tapi masih bisa ditinggali.

Menangapi hal itu, Perwakilan PT Sinar Indonesia Loka, Lies, masih belum memberikan respon terkait berita dan informasi kaitan persoalan warga. Pesan singkat dan sambungan telepon dari wartawan koran ini pun tak kunjung direspon hingga Senin (4/11) pukul 20:00 WIB. Sebelumnya, ia menyerahkan mandat kepada Bidang Kehumasan PT Sinar Indonesia Loka, Arny Rakhmawati untuk memberikan keterangan, tapi justru yang bersangkutan sulit dihubungi. “Mohon maaf saya kasih ke bagian Humas ya demgan Mbak Arny,” singkatnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X