METROPOLITAN - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL), yang menjadi korban penggusuran di kawasan Puncak, Kamis (14/11) silam, kemarin pagi sambangi kantor Bupati Bogor.
Tak hanya mengadukan nasibnya ke Kantor Bupati, puluhan aliansi PKL Puncak tersebut, juga mendatangi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor.
Johar (62) tahun mengatakan, kedatangan pihaknya ke pusat pemerintahan Bumi Tegar Beriman, tak lain hanya ingin menanyakan kejelasan tentang nasibnya pasca menjadi korban penggusuran.
Ia mengaku sama sekali tak mempermasalahkan, soal penggusuran yang dilakukan pemerintah. Dirinya hanya ingin mempertanyakan, tempat relokasi yang dijanjikan pemerintah semata.
"Kita tidak permasalahkan penggusurannya. Toh 2016 lalu juga kami pernah digusur kok. Kami hanya ingin meminta kepastian, tempat relokasi yang dijanjikannya mana. Kami digusur tanpa ada tempat relokasi sementara," ujarnya.
Pria yang sudah berjualan di Kawasan Ciburial, Puncak, Bogor sejak tahun 2000 silam ini sangat menyayangkan sikap pemerintah, yang seakan-akan tak peduli dengan nasib warganya.
"Intinya kami hanya minta kepastian lokasi relokasi itu saja. Kalau seperti ini kami bagaimana, mau menganggur gitu," keluhnya.
Kepala Bidang Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Kabupaten Bogor Ruslan mengatakan, pembongkaran yang dilakukan bukan hanya semata-mata penertiban biasa.
"Semua itu dilakukan untuk menyelaraskan program Kabupaten Bogor yang ingin menata serta mempercantik kawasan Puncak, serta pengadaan pelebaran ruas jalan disana," bebernya.
Pada relokasi kemarin, pihaknya menertibkan sekitar 30 bangunan yang didominasi diisi para PKL. Pihaknya menargetkan, program relokasi 600 PKL tersebut mesti rampung, pada akhir Desember ini.
"Mereka yang datang ini, rata-rata mereka yang khawatir dan takut, lapaknya dibongkar petugas, padahal belum kami bongkar," ucapnya.
Disinggung soal ketidakjelasan tempat relokasi seperti yang dikatakan PKL, Ruslan mengaku jika pemerintah sudah menyediakan lahan sementara untuk tempat berjualan sementara para PKL.
"Kita sudah sediakan tempatnya disana. Nanti juga pasca penertiban mereka juga bakal menempati tempat yang sudah disediakan, toh mereka juga sudah terdaftar. Ini mah yang datang rata-rata mereka yang takut kena penertiban saja," tukasnya. (ogi/c/yok/py)