Senin, 22 Desember 2025

BPTJ Ingatkan Untuk Siapkan Masterplan Dulu

- Jumat, 22 November 2019 | 08:50 WIB
ALIH FUNGSI: Inilah danau untuk lokasi TOD sebagai tempat menjemput LRT di Bogor Raya, Kecamatan Bogor Utara
ALIH FUNGSI: Inilah danau untuk lokasi TOD sebagai tempat menjemput LRT di Bogor Raya, Kecamatan Bogor Utara

METROPOLITAN – Kota Bogor merupakan salah satu wilayah penyangga ibukota yang mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan jatah masuknya Lintas Rel Terpadu (LRT) kedalam pusat Kota Hujan yang terintegrasi langsung dengan Jakarta. Kesempatan emas tersebut pun tidak dibuang sia-sia oleh Pemerintah Kota Bogor. Tanah seluas delapan hektare, di kawasan Bogor Raya, rencananya akan disulap oleh Pemkot Bogor untuk dijadikan salah satu Transit Oriented Development (TOD). Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim, menjelaskan, TOD akan berdiri diatas lahan milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu). “Ini salah satu rencana TOD LRT yang bertujuan untuk mengakomodir penumpang dari wilayah Bogor Utara, Bogor Timur dan Tanah Sareal,” jelasnya. Melalui PT. SEG yang berada dibawah naungan Kemenkeu, lanjut Dedie, nantinya Pemkot Bogor hanya tinggal duduk manis saja, untuk mendapatkan fasilitas berupa lahan parkir, sentra kuliner, area bermain, wisata belanja dan olahraga yang akan terpusat di TOD Bogor Raya. Pemkot Bogor sampai saat ini, masih menyelaraskan revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dengan kajian konsorsium yang dikerjakan oleh PT. SEG dan Adhi Karya. Kehadiran TOD Bogor Raya, menurut Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno, adalah sebuah bentuk upaya untuk melakukan peningkatan ekonomi di kota-kota yang berpenduduk padat. Ia menjelaskan kalau kehadiran TOD di Kota Bogor akan lebih relevan. “Lahan di Kota Bogor ini kan sudah sempit, jadi kalau ada sebuah wilayah yang memiliki semua fasilitas yang lengkap dengan memakan space yang tidak terlalu banyak, menurut saya adalah sebuah keuntungan,” jelasnya. Tetapi, Djoko mengingatkan, agar pemerintah Kota Bogor, untuk segera melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat, agar tidak terjadi penolakan ataupun gesekan saat akan dibangunnya TOD di kawasan Bogor Raya. Sementara itu, Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edy Nursalam, mengingatkan, Pemkot Bogor dan pihak pengembang, agar titik TOD yang dibangun nantinya bisa sejalur dengan terminal Baranangsiang yang menjadi titik terakhir jalur LRT koridor Cawang – Bogor. “Jadi siapkan dulu masterplannya, baru kita keluarkan rekomendasi,” kata Edy.(dil/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X