METROPOLITAN - Jumlah penderita virus HIV/Aids dari tahun ke tahun rupanya masih meningkat di Kota Bogor. Tahun ini saja, ada sekitar 4.333 penderita HIV dan menjadikan Kota Bogor di posisi ketiga jumlah terbanyak se-provinsi Jawa Barat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pun berupaya keras dalam mencegah dan penanggulangan HIV/Aids di Kota Hujan. Upaya strategis yang dilakukan diantaranya dengan menggandeng generasi muda siswa-siswa SMP/SMA menjadi Duta Muda Sehat Kota Bogor, untuk penyuluhan dan edukasi serta informasi tentang HIV/Aids kepada masyarakat. "Setiap tahun penderita HIV mengalami kenaikan di Kota Bogor. Tahun ini sekitar 4.333 penderita dimana tahun 2018 tercatat ada 3.500-an orang," kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah usai peringatan Hari Aids Sedunia di Taman Heulang, Kecamatan Tanahsareal,akhir pekan lalu. Ia melanjutkan, Kota Bogor punya faktor resiko tinggi masyarakatnya terkena virus HIV. Dari penelusuran Dinkes Kota Bogor, kenaikan penderita HIV tahun ini didominasi perilaku seks bebas dan kurangnya kesadaran masyarakat soal bahaya HIV/Aids. Dari ribuan penderita HIV tersebut, kata dia, paling banyak diderita Ibu Rumah Tangga, dengan presentase sekitar 16 persen. Menurutnya, banyak ibu rumah tangga yang tertular oleh suaminya yang sering 'jajan' dengan Pekerja Seks Komersil (PSK). Mengalahkan penderita HIV akibat penyalahgunaan jarum suntik (penasun) atau narkoba, yang sebelumnya selalu jadi penyumbang paling tinggi. "PSK itu banyak yang ketahuannya setelah (sakit) parah. Mungkin setelah menularkan ke banyak orang ya. Nah Ibu Rumah Tangga banyak yang tertular, banyak akibat perilaku suaminya dengan PSK. Dulu itu penasun, sekarang paling banyak ibu rumah tangga," ujarnya. Rubaeah menambahkan, sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/Aids, pihaknya menyediakan Volunteer Counseling dan Testing (VCT) dan mobil Curhat. Namun sayang, rupanya pelayanan ini kurang diminati, khususnya oleh PSK. "Makanya kesempatan ini kami ingin mengajak masyarakat juga memberikan penyuluhan dan edukasi untuk pencegahan sejak dini. Kita akan meraih ke populasi kunci tadi. Mengajak siswa SMP hingga SMA melalui Duta Muda Sehat untuk memberikan edukasi tentang HIV/Aids. Disamping itu, upaya yang gencar masih dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/Aids, melalui kerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). "Program KPA sinergi dengan program yang ada di kita (Dinkes)," pungkasnya. (ryn/c/yok)