Senin, 22 Desember 2025

Dewan Mencak-Mencak Bima Selow

- Jumat, 20 Desember 2019 | 09:40 WIB
BIMA ARYA Wali Kota Bogor
BIMA ARYA Wali Kota Bogor

METROPOLITAN - Seakan tak mau kalah dari anggota DPRD Kota Bogor yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan RSUD Kota Bogor, Rabu (18/12) lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya pun mengecek progres pembangunan gedung ruang perawatan kelas 3 itu, disaat sisa waktu tinggal seminggu lalu. Saling klaim pun terjadi. Disaat wakil rakyat pesimis pekerjaan bisa selesai tepat waktu, F1 justru yakin proyek bisa rampung di akhir tahun. Sesuai kontrak, proyek dengan nilai Rp89 miliar itu harus rampung pada 27 Desember. Namun hingga awal pekan, progres diketahui baru mencapai 86 persen dengan deviasi 4-5 persen. Bima mengatakan bahwa dia optimis pekerjaan akan selesai di akhir tahun, dengan keterlambatan yang ada. Namun Bima juga mengakui, kemungkinan molor lewat dari jadwal tetap ada satu hingga dua hari. "Meski sempat ada deviasi sampai awal pekan. Saya optimis ini selesai. Kalaupun ada pergeseran, saya kira satu sampai dua hari saja untuk finishing," katanya usai sidak, kemarin. Indikatornya, kata dia, dari jumlah tenaga kerja yang kini sudah ditambah, alat-alat dan barang-barang yang sudah tersedia, instalasi yang rumit sudah terpasang dan tinggal menyisakan pemasangan marmer di beberapa tempat hingga pengecatan. Pria 47 tahun itu menilai, keterlambatan hanya disebabkan oleh start-nya proyek yang telat dan baru dimulai pertengahan 2019. "Hitungan saja akhir tahun bisa 100 persen. Tapi memang kalau mempergunakannya nanti menunggu lengkap bed dan alkes-nya. Ya sebagian sih bisa lah dipakai awal Januari. Intinya diresmikan awal Januari. Ini kan karena telat mulai (proyek) saja," papar Bima. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir sangat percaya diri jika pembangunan bisa rampung di akhir tahun. Kalaupun lewat target jadwal, maka hanya berlangsung beberapa hari tanpa lewat tahun 2019. Ia pun mengklaim progres per kemarin sudah mencapai 90 persen, disaat awal pekan baru 86,5 persen. "Artinya deviasinya sudah impas ya hari ini (kemarin, red). Kan pekerja sekarang 487 orang. Barang-barang sudah ada tinggal pasang. Hanya mungkin lift yang harus paling hati-hati," imbuhnya. Ia juga memastikan gedung belum bisa dimanfaatkan secara sempurna lantaran anggaran yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua kamar di empat lantai. "Pengadaan bed baru 64 unit dulu di lantai pertama. Nah sisanya diharapkan Februari 2020 audah bisa terpenuhi," ujarnya. Sehari sebelumnya, Komisi III DPRD Kota Bogor datang ke lokasi dan sempat mencak-mencak lantaran kondisi bangunan yang terlihat masih berantakan dengan alat dan barang berserakan. Kondisi plafon pun masih terbuka. "Kami sih pesimis ini bisa beres tepat waktu," kata Ketua Komisi III Adityawarman Adil. Tak kalah pedas, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Dodi Setiawan pesimis pekerjaan rampung akhir tahun. Buatnya, saat melihat kondisi eksisitng, pekerjaan baru akan rampung tak kurang dari satu bulan. "Ini nggak akan beres di akhir tahun," tuntasnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X