Senin, 22 Desember 2025

Musim Penghujan, Warga Trauma Jika Tol Borr Ambruk

- Jumat, 10 Januari 2020 | 09:28 WIB
PROYEK: Beginilah kondisi lalu lintas di area pembangunan proyek Tol BORR Seksi IIIA. Memasuki musim hujan warga takut pembangunan tol BORR kembali ambruk.
PROYEK: Beginilah kondisi lalu lintas di area pembangunan proyek Tol BORR Seksi IIIA. Memasuki musim hujan warga takut pembangunan tol BORR kembali ambruk.

METROPOLITAN – Tingginya curah hujan yang melanda Kota Bogor sepanjang hari sejak awal tahun, membuat beberapa warga yang berada di lokasi pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road (Tol BORR) seksi IIIA trauma. Hal tersebut lantaran, selama proses pembangunan yang dimulai sejak tahun lalu, beberapa kecelakaan sudah mewarnai pekerjaan untuk ruas jalan sepanjang 2,8 km ini. Pemilik warung di lokasi pembangunan Tol Borr, Sutinah (37) mengaku takut jika hujan melanda. Bahkan ia harus rela menutup warung agar tidak menjadi korban kecelakaan kerja. “Malam tahun baru, sama hari ini saya tutup. Pokoknya kalo hujan turun saya mendingan tutup aja,” terangnya. Ia sendiri mengaku menjadi saksi saat kecelakaan kerja yang menyebabkan patahnya lengan crane proyek pekerjaan Tol Borr. Melihat kejadian kecelekaan kerja untuk pertama kalinya itu menbuat perempuan itu trauma. “Ngeri kang, suaranya aja itu udah bikin merinding. Kalau saya pindah rugi lah, soalnya gak ada tempat lagi,” imbuhnya. Keresahan warga itu pun dijawab oleh Direktur PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo. Saat dihubungi oleh Metropolitan melalui pesan singkat, ia mengaku kalau sistem keamanan kerja sudah diperbaiki dan metode kerja yang dilakukan lebih aman. “Bekistingnya (penyangga) lebih kuat,” singkatnya. Saat ditanyakan soal peningkatan keamanan kerja lainnya, ia tidak lagi membalas pesan singkat dari Metropolitan. Terpisah, Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan potensi kecelakaan yang ada di pembangunan Tol Borr memang tidak bisa dianggap remeh. Sebab yang namanya cuaca ekstrem bisa saja mempengaruhi semua pekerjaan, tidak terkecuali Tol Borr. “Kami selalu mengingatkan kepada kontraktor agar tidak terulang lagi peristiwa teknis yang mengakibatkan kecelakaan. Mereka sih mengaku sudah mempunyai SOP untuk mitigasi dan antisipasi,” kata Dedie saat ditemui di ruangannya. Mantan pegawai KPK ini juga mengaku kalau komunikasi antara dirinya dan juga Direktur PT. MSJ yang lancar, menjadi tolak ukur baginya dalam pengawasan proyek yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini. Saat ditanyakan soal tindak lanjut dari surat yang sudah masuk ke jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Dedie mengaku pihaknya tidak akan melakukan tindakan melebihi batas kewenangannya. “Ini kan areanya Pemprov Jabar ya, jadi kita sebagai otoritas kewilayahan tentu tugasnya melakukan kordinasi dan komunikasi intens. Saling mengingatkan dan mudah-mudahan proyeknya cepat selesai dan bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (dil/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X