Senin, 22 Desember 2025

Tiang Pancang Berlebih, Ada Permainan Angka Proyek?

- Selasa, 28 Januari 2020 | 09:18 WIB

METROPOLITAN - Meskipun pekerjaan fisik terlihat sudah selesai, proyek pembangunan Situ Plaza Cibinong terus berpolemik lantaran dugaan banyak pihak soal kejanggalan fisik hingga dugaan jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan luasan eksisting, nilai yang harus dikeluarkan dianggap berlebihan. Pengamat Konstruksi Thoriq Nasution yang sempat melihat langsung kondisi eksisting, mengatakan jika untuk luasan dan fungsi yang ada, tidak perlu sampai harus membangun ratusan tiang pancang kolom demi menopang Situ Plaza Cibinong. "Pekerjaan seperti itu kok sampai Rp7,2 miliar. Secara teknis dan desain, kenapa tiang pancang sebanyak itu? Disatu sisi fungsi dari kolong plat lantai itu untuk apa? Toh tidak bisa dimanfaatkan apalagi posisinya di pinggir dekat kejalan," katanya. Buatnya, lebih Bagus dibuat turap atau dinding saja yang biayanya pasti lebih terjangkau. Ia pun menduga ada pemborosan anggaran disitu. "Malah bisa saja ada permainan untuk menyerap anggaran besar pada pekerjaan itu. Ini harus jadi perhatian untuk diusut," tegasnya. Sebab, kata dia, penyimpangan pada pekerjaan-pekerjaan seperti ini sulit dideteksi, karena tertanam di dalam tanah dan air. Dugaan permainan tentu saja melibatkan pihak terkait, seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD), konsultan dan pelaksana. "Memang ada bahasa 'titip' di volume, kira-kira harusnya pekerjaan bisa selesai di Rp1 miliar, tapi bisa bengkak dua kali lipat. Biasanya di titip volume. Tapi nggak tahu juga BPK sampai kesitu atau tidak," paparnya. Sebelumnya, proyek Situ Plaza Cibinong juga memancing kecaman dari banyak pihak.Salah satunya dari koordinator aksi Keluarga Masyarakat Peduli Bogor (KMPB) M Fachri, yang melihat proyek milik Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) itu sarat kejanggalan dan dianggap gagal dalam perencanaan dan pelaksanaan. Pihaknya pun sudah melakukan tinjauan langsung ke lokasi. Hasilnya, secara kasat mata, banyak hal yang dianggap tidak sesuai dengan anggaran yang mesti dikucurkan oleh pemerintah. "Kami lihat sendiri banyak kejanggalan. Anggaran besar tapi nggak maksimal, bahaya kalau dibiarkan. Setidaknya ada beberapa 'hal aneh', yaitu keterlambatan masa pengerjaan, pemasangan tiang pancang yang nggak sesuai dengan DED (Detail Engineering Design, red)," katanya. Selain itu, sambung dia, dari kondisi eksisting, terlihat tidak adanya resapan air pada lantai. Sehingga saat turun hujan, pada lantai pun muncul genangan-genangan air yang membahayakan pengunjung. Di beberapa titik pun terdapat material keramik yang terkelupas. "Apa ada pengurangan volume? Atau lalai yang disengaja?" ketuanya. Ia melanjutkan, wajar jika masyarakat pun bertanya-tanya dan menduga ada yang salah dengan pembangunan Situ Plaza Cibinong itu. Buatnya, kuat sinyal ada 'persekongkolan jahat' lantaran banyak ketidakpatuhan perundang-undangan dan kontrak kerja. "Ketika ada ketidakpatuhan itu, menjurus ke tindakan pidana. Kami minta penegak hukum segera masuk, periksa konsultan perencana, konsultan pengawas, kontraktor pelaksana, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen, red), pejabat penerima hasil pekerjaan dan pihak lain yang terlibat," tukasnya. Fachri pun mewanti-wanti warga Bogor dengan membagikan secarik kertas yang berisi edukasi tentang keadaan dan pandangan KMPB terhadap keadaan setu plaza. Diharapkan yang ingin berkunjung ke Situ Plaza Cibinong untuk berhati-hati saat berada di kawasan tersebut, melihat banyaknya kejanggalan yang ada. Selain itu, ia pun berharap perhatian dari bupati dan DPRD untuk mengusut tuntas kasus ini. "Kami bukan penegak hukum, tapi memberi bentuk perhatian. Kami berharap bupati, DPRD dan DPKPP turun tangan lah, evaluasi proyek ini. Banner release dan aksi akan terus berlanjut untuk kami sampaikan ke pemrov jabar sebagai infromasi bahwa anggaran yang di kucurkan begitu hasilnya," tutupnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X