METROPOLITAN – Salah satu kawasan yang memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Kota Bogor, yaitu Empang, akhirnya dilirik oleh Pemerintah Kota Bogor. Setelah melalui proses yang cukup panjang, dengan berbagai persoalan, para pemangku kepentingan di wilayah Empang akhirnya setuju untuk membangun kawasan tersebut. Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan peletakan batu pertama sekaligus penandatanganan sertifikat sebagai tanda dimulainya pembangunan penataan alun alun Empang di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (31/1). Alun alun yang dibangun diatas lahan seluas 2.905 meter persegi akan dikerjakan oleh PT Graha Afia melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Rumah Sakit Ummi. Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) waktu pembangunan yang dibutuhkan kurang lebih sekitar enam bulan. “Nanti didalam alun-alun ini akan ada fasilitas olahraga, pusat kuliner, tempat parkir dan tentunya jogging track,” ujar Bima. Pembangunan alun-alun Empang sendiri, menurut Bima, akan menjadi pusat dan awal dari revitalisasi kawasan Empang akan dijadikannya sebagai Kampung Arab. Bangunan disekitar Alun-Alun Empang yang sarat akan sejarah, seperti Masjid An Nur Empang atau yang lebih dikenal dengan Masjid Keramat Empang Bogor juga akan direvitalisasi. “Jadi tidak ada yang tersingkirkan dalam pembangunan alun-alun ini. Semuanya akan diakomodir,” sambung Bima. Dilokasi yang sama, Direktur Umum (Dirum) RS Ummi, Najamudin mengatakan sebelumnya program penataan alun alun Empang ini sudah digulirkan pada tahun 2016. Dikarenakan prosesnya berjalan dinamis hingga bulan September 2019 dilakukan komunikasi kembali untuk menindaklanjuti sampai hari ini dilaksanakannya peletakan batu pertama. Tujuan utama penataan ini lebih ke para Pedagang Kaki Lima (PKL), lanjut Najamudin, dimana ada 46 pedagang akan ditata atau direlokasi masuk kedalam konsep penataan alun alun Empang. "Jadi nanti tidak ada lagi pedagang yang berjualan disekitaran alun alun, nanti akan difokuskan didalam sebagai area kuliner. Temasuk nanti ada fasilitas juga didalam alun alun seperti tempat berolahraga dan ruang terbuka hijau," katanya. Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh, menjelaskan, semua pihak yang tadinya bersitegang untuk memperebutkan lahan tersebut sudah berdamai. Para pedagang daging yang ada di lokasi sekitar lapangan depan RS UMI juga akan diakomodir, dengan disediakan lapak didalam alun-alun. Dengan hadirnya alun-alun Empang, Hidayat berharap, nuansa arab akan semakin terasa di wilayah Empang. “Jadi selain punya area pecinan, kami juga akan memiliki area arab. Ini bisa menjadi ikon Kota Bogor,” pungkasnya. (dil/c/yok)