METROPOLITAN - Kemajuan sebuah Kota memang dapat terlihat dari nilai investasi yang masuk. Untuk Kota Bogor sendiri, di 2019 kemarin, nilai investasi yang masuk berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyentuh angka Rp2,6 triliun.
Laporan: Fadil Novianto
Sebagai kota yang berfokus pada jenis usaha barang dan jasa, investasi di Kota Bogor ini masih didominasi oleh nilai investasi dari sektor pembangunan perhotelah, perumahan, apartemen dan pusat perbelanjaan atau tempat hiburan.
“Yang penting kita kerja maksimal dan kita berikan kemudahan dalam hal berinvestasi, sehingga penambahan investasi di Kota Bogor semakin bagus,” ujar Kepala DPMPTSP, Firdaus kepada Metropolitan, kemarin.
Ternyata, Kota Bogor sendiri mengalami kemajuan dalam nilai investasi yang masuk. Pada 2018, tercatat nilai investasi di Kota Bogor sekitar Rp2 triliun dan pada 2019 mengalami kenaikan sampai Rp600 miliar.
Hal tersebut diklaim oleh mantan Kepala Dinas Kominfo merupakan dampak dari semakin membaiknya dan mudah pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bogor kepada para investor.
Kemudahan pelayanan di Kota Bogor sendiri terlihat dari sudah menggunakannya aplikasi berbasis online untuk pengajuan dan permohonan investasi.
Serta dengan dihadirkannya Mall Pelayanan Publik (MPP) yang merupakan wadah bagi 146 jenis pelayanan dari 14 instansi yang ada di Kota Bogor.
“Pelayanan di DPMPTSP ini sangat baik sekarang, menurut saya ini jadi dasar meningkatnya investasi yang masuk ke Kota Bogor. Jadi semakin mudah berinvestasi makin banyak juga investasi yang masuk,” kata Firdaus.
Saat ini, Revisi Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bogor yang masih tertahan di pusat, akan menjadi pendongkrak bagi meningkatnya investasi di Kota Hujan pada 2020. Sebab, menurut Firdaus, dari peta RTRW yang ia lihat, ada beberapa zona-zona industri baru yang akan bermunculan.
Ia mengambil contoh di wilayah Kecamatan Bogor Utara. Menurutnya, Kecamatan Bogor Utara merupakan daerah pengembangan yang akan menjadi penopang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.
Selain itu, banyaknya perumahan yang bermunculan di Kecamatan Bogor Barat juga akan menjadi sumber pendapatan tambahan, selain dari Kecamatan Bogor Utara yang sudah diproyeksikan sebagai pusat pemerintahan baru nanti.
“Untuk target di 2020 sendiri, dengan sudah diterbitkannya RTRW nanti, kita mudah-mudahan bisa sampai Rp3 triliun. Artinya dengan semakin banyaknya zona yang sudah dibolehkan untuk berinvestasi maka akan banyak investasi yang masuk,” ucap Firdaus.
Kenaikan nilai investasi yang ada di Kota Bogor, ternyata sejalan dengan PAD Kota Bogor. Berdasarkan data yang ada di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, pada 2019, PAD Kota Bogor menyentuh angka Rp688 miliar, melebihi target Rp644 miliar.