METROPOLITAN - Longsornya tembok pembatas SDN Cikeas 02 di Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, karena sungai irigasi yang tepat dibagian belakang bangunan sekolah, pada Jumat (7/2) lalu, membuat was-was warga sekolah.
Mulai dari guru hingga siswa khawatir, tebingan sisa longsoran yang belum mendapat tindakan dan hanya diberi pembatas seadanya itu bakal terjadi lagi.
Apalagi jarak antara bangunan dengan tiga kelas, ruang perpustakaan dan operator itu dengan tebingan hanya sekitar satu meter.
Alhasil 99 siswa dari tiga kelas pun terancam keselamatannya saat proses belajar mengajar.
Rupanya kabar itu sudah sampai ke telinga para inohong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, termasuk Bupati Bogor Ade Yasin.
Menanggapi peristiwa ini, ia pun menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) melalui kepala dan jajaran untuk segera turun ke lapangan melihat kondisi eksisting.
"Kadisdik saya tugaskan untuk turun ke lapangan," katanya saat dihubungi Metropolitan via pesan pendek WhatsApp, Kamis (13/2) siang.
Ia juga menunggu hasil laporan dan tinjauan langsung dari lapangan, untuk segera dilakukan tindakan demi mengurangi kekhawatiran proses KBM di salah satu SD di Kecamatan Sukaraja itu.
Termasuk pengajuan yang nantinya akan dilayangkan pihak sekolah kepada F1 untuk dibangunkan turap darurat.
"Nanti ada laporan hasil peninjauan dari lapangan," tukas AY, sapaan karibnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) langsung meninjau lokasi longsor SDN Cikeas 02, Kamis (13/2) pagi.
Kepala Disdik Kabupaten Bogor Entis Sutisna mengakui pihaknya melalui seksi sarana prasarana sudah ke lokasi.
Dirinya masih menunggu laporan untuk selanjutnya melakukan tindak lanjut.
"Sudah kelokasi, setelah ada laporan, kita akan tindak lanjut," ujarnya.