Senin, 22 Desember 2025

Puncak Musim Hujan di Kota Bogor

- Jumat, 28 Februari 2020 | 09:21 WIB
ILUSTRASI: Pohon tumbang terjadi di Jalan KHR Abdullah Bin Nuh, Yasmin, beberapa waktu lalu.  Disperumkim Kota Bogor terus menga-wasi kondisi pohon di Kota Bogor
ILUSTRASI: Pohon tumbang terjadi di Jalan KHR Abdullah Bin Nuh, Yasmin, beberapa waktu lalu. Disperumkim Kota Bogor terus menga-wasi kondisi pohon di Kota Bogor

METROPOLITAN – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, terus awasi kondisi pohon. Terlebih pada saat puncak musim penghujan saat ini. Memang, keberadaan pohon di sejumlah titik, tentu perlu diwaspadai. Tak hanya berfungsi sebagai penyejuk dan memperindah tampilan kota, adanya pohon juga dinilai dapat menimbulkan sejumlah malapetaka.

Kepala Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan Umum dan Dekorasi Kota, Disperumkim Kota Bogor, Feby Dermawan, mengatakan, berdasarkan data dari 68 kelurahan dan 6 kecamatan, setidaknya Kota Bogor memiliki 14 ribu pohon dalam berbagai jenis dan ukuran.

Sekitar segitulah. Semua tersebar diseluruh wilayah,” kata Feby saat ditemui Metropolitan, kemarin.

Memasuki musim penghujan seperti saat ini, sambung dia, kesehatan dan tingkat kekerasan pohon merupakan dua hal yang tak luput dari pantauannya bersama tim. Bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, pihaknya kerap kali memastikan kondisi kesehatan pohon di seluruh wilayah.

Semuanya pasti kita awasi dan kita pantau,” ujarnya.

Secara garis besar, Feby membagi tiga klasifikasi berdasarkan jenis kesehatan pohon. Mulai dari pohon dengan tingkat kekeroposan rendah, sedang, hingga tinggi.

Jadi ada tiga kreteria untuk pohon, hijau untuk tingkat keroposan di bawah 50, kuning 50 hingga 60, sementara merah untuk pohon yang memiliki tingkat kekeroposan di atas 60,” paparnya.

Biasanya, menurut Feby, pohon yang berada dalam status kuning, akan dilakukan pemangkasan ringan untuk mengurangi beban, sehingga meminimalisir kejadian pohon tumbang. Sementara pohon dengan kategori merah, langsung dipangkas besar atau tebang.

Terhitung sejak 2016 hingga 2019, kesehatan pohon di Kota Bogor berfariasi. Pohon dalam kondisi kurang sehat atau kategori kuning ada 129 pohon, sementara kondisi tidak sehat atau merah ada 112 pohon. Masing-masing pohon tersebut sebagian besar tersebar di sejumlah jalan protokol. Seperti Jalan Sawo Jajar, Pengadilan, Taman Heulang dan kawasan lainnya.

Pohon tumbang kan banyak faktornya, angin kencang, longsor cuaca ekstrem, juga dapat mempengaruhi terjadi pohon tumbang. Tapi kan tetap langkah antisipasi harus kita lakukan. Rencananya di tahun ini, kami akan melakukan pendataan kembali. Mungkin sekitar 200 pohon yang akan kami data, di wilayah Bogor Selatan dan Timur,” tandasnya.

Pihak kepolisian pun memalui Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota, Kompol, Fajar Kuncoro, meminta agar masyarakat senantiasa waspada saat berkendara di tengah hujan dan cuaca ektrim. Berdasarkan data yang ada padanya, setidaknya Kota Bogor memiliki delapan jalan protokol yang ditumbuhi sejumlah pohon besar di kiri dan kanan jalan.

Delapan jalan tersebut diantaranya, Jalan Raya KH Abdullah Bin Nuh, Pajajaran, Jendral Ahmad Yani, Pemuda-Dadali, Lawanggintung, Batutulis-Dreded, Ir H Djuanda, dan Jalan Raya Harupat-Salak,” tutupnya. (ogi/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X