METROPOLITAN - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) untuk perencanaan kegiatan tahun anggaran 2021 di aula kantor Distanhorbun, Kecamatan Bogor Barat, kemarin (2/3). Selain mengembangkan program yang tengah berjalan, ada beberapa Pekerjaan Rumah (PR) lain yang akan dikebut tahun mendatang. Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Siti Nurianty, mengatakan, pada rencana kegiatan tahun 2021, ada beberapa program prioritas yang akan dilakukan. Pihaknya menargetkan, ada program yang masuk dalam program Pancakarsa, yang ditargetkan untuk lebih meningkat. Tak kurang dari lima indikator, diantaranya pengawasan sarana pertanian, pengendalian bencana hinggap program penyuluhan pertanian. "Hanya saja sekarang, bagaimana kita singkronkan itu dengan Permendagri (Peraturan Menteri Dalam Negeri, red) nomor 70 tahun 2019. Jadi sejalan dengan program kita demi meningkatkan sektor pertanian, perkebunan sampai peternakan," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Selain itu, ia juga berambisi untuk melakukan digitalisasi dalam upaya 'One Kecamatan One Product' khas Kabupaten Bogor. Menurutnya, saat ini pemetaan produk dari wilayah tertentu sudah dilakukan berikut pendataannya. Hanya saja, ia ingin agar masyarakat luas bisa mengetahui dan memudahkan produk dari wilayah tertentu. "Misalnya Talas, ketika kita klik, muncul petani dan daerahnya. Inj sejalan dengan satu kecamatan satu produk, cuma kita ingin lebih digital. Jadi masyarakat bisa tau dari internet. Daerah mana saja, sampai nama petani-nya," tukas Nurianty. Ia pun berharap, pendataan yang sudah dilakukan, bisa didorong dengan digitalisasi produk Kabupaten Bogor, yang direalisasikan pada anggaran 2021. "At least ketika data sudah ada, maka kita digitalkan, jadi masyarakat bisa akses mau cari apa. Saya harap bisa masuk di 2021," tandasnya. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Lukmanudin Arrasyid menuturkan, ada beberapa harapan yang harusnya bisa diwujudkan Distanhorbun Kabupaten Bogor pada rencana kegiatan tahun anggaran 2021,lqq1demi mempercepat pembangunan Kabupaten Bogor. Diantaranya, pihaknya ingin agar kedepan bisa terwujud 'One Kecamatan One Product' atau satu kecamatan punya satu produk pertanian, perkebunan atau peternakan yang khas. "Misalnya Dramaga atau Rancabungur, orang ingat kalau kesana ada Jambu Kristal, atau kecamatan lain dengan produk khas lainnya. Ini yang kami lihat belum maksimal, seperti panganan khas Bogor, Talas, justru yang jual itu kebanyakan ngambil di daerah luar Bogor. Ini PR (Pekerjaan Rumah, red) kita bersama," tukasnya. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, PR lainnya yakni penanganan pasca-bencana yang saat ini belum terlalu maksimal, terlebih pada banyaknya lahan pertanian yang hilang terdampak bencana. "Kami lihat BTT-nya sudah hampir Rp50 miliar, tapi belum ada satu petak pun yang diperbaiki. Ini juga kan harus jadi prioritas," papar Lukman. Ia juga berharap Distanhorbun lebih aktif dalam mengawasi rencana kegiatan kerja yang masuk pada tahun anggaran 2021. Sebab, tak jarang rencana kegiatan yang muncul pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan hingga RKPD, justru hilang ditengah jalan dan tidak muncul di pembahasan tingkat DPRD. "Sering lihat usulan di musrenbang desa, wilayah, tapi nggak ada di tingkat DPRD. Hilang di tengah jalan. Artinya harus juga meningkatkan pengawasan," pungkasnya. (ryn/c/yok)