METROPOLITAN - BUPATI menginstruksikan sekretaris daerah (sekda), asisten daerah, kepala Orga-nisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah dan kepala desa (kades) se-Kabupaten Bogor, direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), direktur Ba-dan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta kepala puske-smas. ”Pertama untuk mendukung dan melaksanakan kegiatan sosialisasi, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsia-gaan serta mengendalikan risiko penularan infeksi virus corona (Covid-19) di Kabu-paten Bogor,” katanya. Bupati juga menginstruk-sikan Dinas Kesehatan (Din-kes), camat, lurah atau kades melakukan sosialisasi langs-ung dan tidak langsung ten-tang penularan dan cara pencegahan virus tersebut. Ia meminta puskesmas me-ningkatkan pemantauan di wilayah kerja untuk deteksi dini virus corona dan ber-koordinasi dengan dinkes untuk setiap kemungkinan kasus. ”Dinkes harus menge-cek ulang semua RS terkait kesiapsiagaan 24 jam, ter-masuk ketersediaan sarana ruang isolasi tekanan nega-tif, sarana-prasarana alat pelindung diri, SDM dan tata cara penanganan di RS,” terangnya. Ade Yasin meminta Dinkes segera membuat posko Co-vid-19 siaga 24 jam untuk menerima laporan warga kemungkinan terindikasi. Termasuk laporan melalui sambungan cepat Si Tegar 119. Selain itu, ia juga mengimbau warga sementara waktu men-ghindari bepergian ke nega-ra-negara atau daerah yang sedang terjangkit virus co-rona. Namun apabila sudah terlanjur kontak dengan su-spect yang terindikasi wabah Covid-19 agar secepatnya memastikan ke pihak terkait dalam rentang waktu 14 hari masa inkubasi virus. ”Selain itu, kami juga menga-jak masyarakat melakukan Perilaku Hidup Sehat Bersih (PHBS) atau Gerakan Masy-arakat Sehat (Germas) untuk mencegah penyebaran penya-kit menular. Perangkat daerah juga ikut terlibat aktif dalam pencegahan virus sesuai tugas dan fungsinya. Forkopimda juga menyosialisasikan bahaya virus ini,” papar AY. Sementara itu, Kepala Din-kes Kabupaten Bogor, Mieke Kaltarina, menuturkan, total RS se-Kabupaten Bogor ada 30 RS, di mana 4 RSUD, lalu dua RS yang afiliasi vertikal, sisanya RS swasta. Ia memin-ta RS melaksanakan instruk-si bupati dan melapor secara berkala. ”Yang jelas supaya masyarakat nggak resah. Co-vid-19 ini kan lebih menular, tapi nggak lebih mematikan dibanding penyakit lain yang dulu pernah ramai, seperti flu burung, sars atau mers,” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)