METROPOLITAN - Hingga awal pekan kedua Maret ini, catatan pelaksanaan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor boleh dibilang belum bagus-bagus amat, termasuk sektor infrastruktur disebut-sebut ingin digenjot penyerapannya. Sampai 9 Maret, baru 23 pekerjaan konstruksi yang masuk tender pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor.
Namun dari jumlah itu, baru satu proyek konstruksi yang selesai tender dan sudah berjalan, yakni pekerjaan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.
Sedangkan 22 paket tender lainnya masih persiapan dan belum berjalan, yang semuanya merupakan berkas tender dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Serta belum ada sama sekali berkas tender jasa konstruksi selain dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut.
OPD lain yang biasanya mempunyai jumlah rencana pekerjaan fisik lebih banyak dibanding lainnya, seperti Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) hingga Dinas Pendidikan belum memasukan sebiji pun berkas tender pekerjaan fisik konstruksi.
"Total pagu anggaran untuk jasa konstruksi yang sudah masuk tender itu Rp22,8 miliar, dari 23 paket pekerjaan. 22 diantaranya sedang persiapan dan satu paket pekerjaan sudah selesai dan berjalan.
Itu dari 13 OPD yang sudah masukkan berkas," kata Kepala Bagian PBJ Setda Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji kepada Metropolitan, kemarin.
Jika ditotal, sambung dia, sudah ada 69 berkas paket tender yang masuk Bagian PBJ, dengan total pagu anggaran Rp74.091.898.386. Paling banyak justru di dominasi kegiatan Jasa Konsultasi dengan jumlah 32 paket dan pagu Rp22,7 miliar. Diikuti Jasa Konstruksi dengan jumlah 23 paket dengan pagu Rp22,8 miliar.
"Lalu kegiatan Pengadaan Barang sebanyak sembilan paket dengan pagu anggaran Rp19,3 miliar dan kegiatan Jasa Lainnya sebanyak lima paket tender dengan pagu anggaran Rp9,1 miliar," ungkapnya.
Bila berkaca pada periode yang sama dengan tahun lalu memang ada peningkatan paket pekerjaan yang masuk tender. Pada periode Januari-April 2019, baru enam pekerjaan fisik yang masuk tender, dengan total pagu anggaran Rp17,8 miliar.
Sehingga sedikitnya mengurangi rasa khawatir akan membengkaknya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) negatif di akhir tahun 2020.
Menilik data yang ada, dari 76 OPD yang tercatat, baru 13 OPD yang memasukkan berkas lelang untuk berbagai kegiatan, yakni Dinas Peternakan dan Perikanan dengan dua paket, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan satu paket, Dinas Kesehatan dengan tiga paket, Dinas PUPR dengan 37 paket, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan tiga paket, Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan tiga paket, dan DPKPP dengan tiga paket.
"Lalu RSUD Ciawi ada empat paket, RSUD Cibinong dua paket, RSUD Cileungsi dengan tiga paket, RSUD Leuwiliang empat paket, Satpol PP satu paket dan Setda tiga paket," tukas Bambam.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin mengatakan, berkas tender yang diajukan OPD hingga awal Maret ini dinilai masih sangat minim. Ia pun mewanti-wanti OPD untuk melakukan percepatan, untuk memaksimalkan serapan anggaran dan tidak jadi beban di akhir tahun anggaran.
"Berkaca pada pengalaman tahun lalu, Insya Allah tahun ini bisa lebih cepat. Tapi ya saya minta ke OPD, untuk segera memasukan berkas pengajuan lelang, karena kan mereka yang nyiapin berkas lelang itu kan OPD. Tapi jangan asal cepat, harus juga diperhatikan kelengkapan berkasnya biar nggak bulak-balik ke bagian pengadaannya nanti," katanya.