METROPOLITAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengeluarkan fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam situasi Pandemi Covid-19 yang terbagi dalam sembilan poin. MUI Kabupaten Bogor mengimbau warga muslim di Bumi Tegar Beriman memahami betul dan menerapkan fatwa tersebut di tengah mewabahnya virus corona. Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji, mengatakan, ini perlu kerja sama antarinstansi pemerintahan. Apalagi, Kabupaten Bogor masuk zona merah penyebaran Covid-19 dengan kasus tinggi se-Jawa Barat. ”Mudah-mudahan upaya maksimal dapat mengatasi ini. Merebaknya virus corona dan kesadaran masyarakat mayoritas muslim, sehingga Social Distancing, pertemuan yang berdekat-dekatan, apalagi dengan jumlah banyak, akan kita pertimbangkan betul sesuai fatwa MUI Pusat Nomor 14 Tahun 2020,” katanya. Tak hanya itu, pihaknya juga terus memantau fluktuasi penyebaran virus ini karena akan sangat berpengaruh pada kegiatan umat muslim saat Ramadan dan Idul Fitri nanti. ”Salat Jumat pekan lalu juga masih banyak yang melaksanakan, khususnya masjid besar, masjid desa atau kecamatan. Kita pantau fluktuasinya, jelang Ramadan, Idul Fitri, malam takbiran atau bahkan hingga Idul Adha. Kita lihat nanti,” ujarnya. Terkait pembatasan kegiatan keagamaan, sambung dia, itu yang akan dibuat masukan kepada pemerintah daerah sesuai fatwa MUI pusat tersebut. Sebab, salat Jumat sebagai kegiatan yang menghadirkan jamaah itu dibatasi. ”Dengan argumentasi hukumnya itu teks-teks ayat, ada 10 ayat, kemudian hadis ada 12 dan kaidah-kaidah teori hukum syariah yang mengedepankan kepentingan publik. Kita akan uji kompetensi betul mulai besok (hari ini, red), Rabu, Kamis dan Jumat untuk (salat) Jumat,” paparnya. Ia mengakui tidak mudah sosialisasi fatwa tersebut, karena ada beberapa pandangan berbeda. Sehingga berbagai teks akan dibedah dan dibahas fatwa yang sudah ditandangani ketua MUI Pusat itu. ”Kta sosialisasi dulu jangan sampai kaget nanti. Di kalangan kita ulama, kan beda pandangan tuh. Ada ucapan kok takut sama makhluk Allah yang namanya virus, nggak takut sama yang maha menciptakannya,” tuntas Mukri. (ryn/c/yok/py)