Senin, 22 Desember 2025

Satgas Program KPN Tanggap Corona Dibentuk

- Sabtu, 4 April 2020 | 11:17 WIB

Dampak pandemi penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia berimbas luar biasa di seluruh lapisan masyarakat. Terlebih pada masyarakat kurang mampu, dampak secara ekonomi sangat terasa. Komite Penggerak Nawacita (KPN) pun membantu meringankan beban masyarakat dengan membentuk Satgas Program KPN Tanggap Covid-19 pada Maret 2020. SATGAS ini bertugas melaks­anakan program-progam tanggap Covid-19. Koordina­tor Satgas, Pitono Adhi, me­nyampaikan bahwa KPN sejak awal sudah ikut ambil bagian dalam perang melawan corona. Awalnya, tim khusus yang terdiri dari beberapa orang diminta mempelajari pandemi corona dan meny­usun program sederhana untuk menganti­sipasi dampaknya. ”Batasan yang diberikan aksi lapangan langsung dan rekomendasi kebi­jakan ke pihak-pihak terkait. Tim ini kemudian mengelu­arkan lima tindakan langsung, yaitu pertama pembuatan dan pendistribusian hand saniti­zer yang langka. Kedua, pem­buatan portable wastafel karena cuci tangan adalah cara efektif mencegah penye­baran virus ini,” katanya. ­ Ketiga, sambung dia, pem­buatan Disinfectant Chamber di ruang publik dan di kam­pung-kampung. Keempat, disinfeksi area publik dan tempat ibadah. Kelima, ban­tuan masker dan coverall un­tuk kalangan medis dan orang-orang yang berisiko tertular. Tim ini juga merekomendasi­kan untuk membangun per­tahanan sampai tingkat RT/ RW yang kemudian disebut sebagai Program RW Siaga Covid-19 oleh KPN. “Selanjutnya, KPN akan me­luncurkan Program KPN Kam­pung Siaga Covid-19. Program ini dirumuskan dengan se­mangat gotong-royong. Tahap awal akan kita laksanakan di beberapa RW di Jakarta dan Kota Bogor. Program ini akan mengajak masyarakat di ting­kat RW untuk gotong-royong, saling bantu, mencoba man­diri, namun dapat mengakses bantuan yang ada, cepat tang­gap dalam kondisi kedarura­tan,” bebernya. Apalagi, tambah dia, virus ini tidak kenal kelas masyara­kat ataupun golongan, se­hingga harus dihadapi dengan gotong- royong. Di tingkat RW akan dicoba mengusahakan karantina mandiri. Apabila dibutuhkan ada warga yang berstatus ODP maupun PDP, juga apabila memungkinkan disediakan ruang perawatan bagi penderita positif Covid-19 sambil menunggu tersedianya ruang di rumah sakit rujukan dengan bekerja sama puske­smas terdekat. ”Program ini upaya mem­berdayakan masyarakat pada tingkatan kluster kampung, antartetangga, menggugah kesadaran warga untuk men­jaga diri masing-masing, saling bantu untuk bersama-sama menghadapi pandemi ini,” jelasnya. Sementara itu, Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi, me­nambahkan, KPN bergerak dari awal sejak paparan Covid- 19 mulai meluas di Indonesia dan dampaknya akan memu­kul lebih dulu golongan ma­syarakat kurang mampu. Pi­haknya pun ’udunan’ untuk bagi-bagi hand sanitizer dan masker bagi driver ojek on­line, pedagang kecil dan orang-orang yang berisiko tinggi saling tertular. Sekadar diketahui, KPN ada­lah kumpulan orang yang terus-menerus bekerja demi kebaikan. Mereka adalah Al­misbat, Alumni Menteng 64, Bara JP, Blusukan Jokowi, KAPT, Kornas Jokowi, MAPPAN, Pa­guyuban Relawan Nusantara, Pengawal Pancasila Damai, RPJB dan Seknas Jokowi. KPN pun mengajak semua lapisan warga, semua jajaran pemerin­tahan dan semua kekuatan sipil bergerak bersama. ”Le­takkan dulu segala perbe­daan. Saatnya gotong-royong. Mari berbuat yang kita mam­pu lakukan,” terangnya. (ryn/c/ yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X